
Rumah DITIRO dihadirkan sebagai wadah untuk mempertemukan ide, energi, dan semangat kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, komunitas, dunia usaha, filantropi, dan masyarakat (foto ist)
JAKARTA – Yayasan BUMN, Selasa (3/6) meresmikan Rumah Dampak DITIRO, sebuah inisiatif strategis yang tidak hanya berfungsi sebagai kantor, tetapi juga sebagai ruang kolaboratif lintas sektor.
Rumah DITIRO dihadirkan sebagai wadah untuk mempertemukan ide, energi, dan semangat kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, komunitas, dunia usaha, filantropi, dan masyarakat.
Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Yayasan BUMN dalam membangun Jiwa, Raga, dan Alam untuk Indonesia, serta peran aktifnya sebagai katalis perubahan sosial yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Menurut Rachman Ferry, Sekretaris Yayasan BUMN, peresmian Rumah Dampak DITIRO menjadi tonggak penting bagi Yayasan dalam memperluas jangkauan dan relevansi dampak sosial ke depan.
“Hari ini kita telah meresmikan rumah inspirasi kita di Yayasan BUMN, sebuah langkah besar agar kita bisa lebih mengeksplorasi potensi kolaborasi dan memberikan dampak yang lebih nyata dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kalau kita hijrah, maka hijrahlah menuju yang lebih baik. Dan inilah bagian dari hijrah itu,” ujarnya.
Sebagai langkah awal dari peresmian Rumah Dampak DITIRO, Yayasan BUMN menyelenggarakan acara exclusive multi-sector Dialogue.
Melalui forum strategis ini, Yayasan BUMN ingin membangun tradisi percakapan lintas sektor yang terbuka, mendalam,dan berkelanjutan untuk menciptakan sinergi nyata demi memperkuat ekosistem kolaborasi serta mendorong kemajuan Indonesia ke depan.