foto Pelindo 

DENPASAR – Pelindo menyambut baik langkah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, yang memberikan kemudahan operasional bagi kapal wisata, cruise dan yacht, dari sisi kebijakan dan operasional untuk berlayar di perairan Indonesia.

Dengan kemudahan ini, Pelindo dapat menarik operator-operator kapal wisata, cruise dan yacht untuk menjadikan Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali, sebagai home port.

Pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) diharapkan menjadi home port untuk principal cruise, yang merupakan tempat dimana penumpang mengawali dan mengakhiri perjalanan pesiarnya dengan mengelilingi sejumlah destinasi.

“Pengembangan BMTH yang secara parsial ditargetkan rampung pada akhir 2024 ini dapat menambah kapasitas kapal pesiar dari dua menjadi empat hingga lima kapal pesiar sandar bersamaan,” ungkap Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, Sabtu (18/5/2024).

Saat ini, Pelabuhan Benoa sudah dapat melayani kapal pesiar jumbo untuk sandar (destination port) dan layanan embarkasi dan debarkasi penumpang (turn around). 

Kapal pesiar sandar di dermaga timur dengan panjang mencapai 500 meter setelah sebelumnya ditambah 160 meter. Dengan begitu, dua kapal pesiar ukuran jumbo yakni dengan panjang sekitar 294 meter sudah bisa sandar dalam waktu yang bersamaan.

Pada tahun 2023, Pelindo mencatat BMTH telah melayani total sebanyak 48 kapal dengan penumpang mencapai 77.864 orang.

“Dengan adanya pengembangan BMTH ini, kami harap dapat memberikan dampak ekonomi di Bali agar berkembang lebih pesat,” pungkas Arif.