foto ist
Gyeongju – Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menyampaikan, organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) perlu terus menjunjung prinsip inklusivitas dalam merespons tantangan ekonomi global saat ini.
Hal ini menjadi penting untuk memastikan semua Ekonomi APEC terus berkembang bersama-sama tanpa ada yang tertinggal. Oleh karena itu, berbagai strategi untuk memastikan APEC tetap relevan dalam ekonomi global harus terus diiringi upaya mengatasi kesenjangan antar-Ekonomi.
Mendag Busan menyampaikan hal itu saat melakukan intervensi dalam Sesi Kedua Pertemuan Tingkat Menteri APEC, Kamis, (30/10) di Gyeongju, Korea Selatan.
Agenda tersebut menjadi bagian dari Rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC Economic Leaders Week) pada 29 Oktober—1 November 2025.
“Kita perlu mengatasi tantangan seperti ketimpangan akses, kesenjangan infrastruktur, dan kebutuhan tata kelola data yang baik. Kita juga perlu memperkuat kerja sama dan konektivitas serta memastikan tidak ada Ekonomi yang tertinggal,” ujarnya.
“Upaya untuk menjembatani kesenjangan pembangunan harus tetap menjadi prioritas bersama investasi pada infrastruktur digital, pembangunan kapasitas, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja,” imbuh Mendag Busan.
