foto KAI 

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya KAI Commuter tengah menyiapkan konsep pengoperasian Kereta Petani dan Pedagang. Itu inovasi layanan transportasi berbasis rel yang dirancang untuk memperlancar distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal. 

Pada tahap awal, konsep ini akan diterapkan di wilayah Banten sebagai bentuk dukungan terhadap Program Asta Cita Pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan, pemerataan ekonomi, serta peningkatan produktivitas sektor riil.

Kereta khusus ini merupakan hasil karya Balai Yasa Surabaya Gubeng, yang pertama kali diperkenalkan kepada publik pada 15 Agustus 2025. 

Saat itu, Kereta Petani dan Pedagang menjalani uji lintas perdana untuk memastikan aspek keselamatan, keamanan, dan kelayakan operasional sebelum dapat dioperasikan.

Inovasi ini menjadi salah satu bukti kemampuan KAI dalam menghadirkan sarana transportasi yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan bahwa KAI berkomitmen menghadirkan layanan yang memiliki manfaat sosial dan ekonomi nyata bagi masyarakat.

“Melalui KAI Commuter, kami sedang menyiapkan konsep pengoperasian layanan yang akan membantu petani dan pedagang menjangkau pasar dengan lebih mudah, efisien, dan berbiaya terjangkau,’ ujarnya, Senin (3/11/2025).

“Transportasi berbasis rel berperan penting dalam memperkuat rantai pasok dan mendorong ekonomi daerah,” imbuh Anne.

Tahap awal pengoperasian Kereta Petani dan Pedagang akan difokuskan di lintas Rangkasbitung Line, dengan pola layanan yang dirancang agar proses bongkar muat hasil pertanian dan barang dagangan dapat dilakukan dengan aman di sejumlah stasiun. 

Kereta ini akan menggunakan jadwal eksisting Commuter Line Merak dengan waktu pemberhentian tambahan di beberapa titik.