foto ist 

 

BLITAR – Menteri Perdagangan Budi Santoso bersama Bupati Blitar Rini Syarifah meresmikan Pasar Rakyat Nglegok dan sarana perdagangan lainnya di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa, (4/2/2025). 

Mendag Busan menegaskan, penyediaan sarana berdagang dalam bentuk pasar rakyat adalah salah satu upaya pemerintah mendorong percepatan pembangunan di daerah. Khususnya di sektor perdagangan.

“Pagi ini kami meresmikan Pasar Nglegok. Tujuannya, untuk membuat pasar ini lebih mempunyai daya tarik sehingga masyarakat dan pedagang bisa saling berinteraksi di pasar,” ujar Mendag Busan.

“Hal ini akan membuat ekonomi berjalan. Kita akan bisa berbelanja di pasar yang nyaman, bersih dan rapi,” imbuhnya.

Mendag Busan berpesan kepada pengelola Pasar Nglegok agar menjaga pasar yang telah dibangun ini dengan baik. 

Pasar Rakyat Nglegok direvitalisasi menggunakan dana Tugas Perbantuan (TP) Kementerian Perdagangan 2024. Kini, Pasar Nglegok memiliki 68 meja los dan 24 los dengan sekat dan telah dimanfaatkan untuk berdagang. 

Komoditas yang dijual, antara lain, barang kebutuhan pokok (bapok), buah-buahan, barang-barang kelontong, bumbu masak, peralatan rumah tangga, tas, dan pakaian.

Sementara itu, Bupati Blitar Rini Syarifah bersyukur revitalisasi Pasar Nglegok selesai sesuai tenggat waktu yang ditetapkan. Ia pun menyampaikan, Pasar Nglegok direvitalisasi dengan mengusung konsep pasar wisata kuliner. 

Selain berbelanja barang kebutuhan pokok, masyarakat juga dapat menikmati berbagai makanan dan minuman yang dijual di pasar.

“Pembangunan Pasar Nglegok berhasil diselesaikan sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan. Konsep Pasar Nglegok adalah sebagai pasar wisata kuliner agar pasar tetap ramai pengunjung bahkan sampai malam hari. Kami harap, dibangunnya Pasar Nglegok dapat meningkatkan perekonomian di Kabupaten Blitar,” ujar Rini.

 

Bapok Terpantau Stabil

Pascaperesmian, Mendag Busan dan Bupati Rini turun langsung meninjau harga dan pasokan bapok di Pasar Nglegok.

Dari pantauan tersebut, Mendag Busan mendapati harga bapok stabil dan pasokan mencukupi untuk menghadapi momen bulan puasa 2025. Mendag Busan pun berharap, harga-harga bapok di Blitar akan terus terjaga stabil saat bulan puasa.

“Tadi kami lihat harganya stabil semua. MINYAKITA harganya naik sedikit. Harga Eceran Tertinggi (HET)-nya Rp15.700 per liter, tetapi di sini harganya Rp16.000 per liter. Sementara, bawang merah malah di bawah harga acuan. Jadi, semua normal. Mudah-mudahan sampai Lebaran nanti, harga-harga di Blitar dan Jawa Timur pada umumnya tetap terjangkau bagi masyarakat,” kata Mendag Busan.