
Penandatanganan Grant Agreement yang dilakukan antara PLN yang diwakili oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kiri) dan USTDA yang diwakili oleh Direktur USTDA, Enoh T. Ebong untuk mendukung studi kelayakan interkoneksi listrik Indonesia-Malaysia pada Rabu lalu (6/3). foto PLN
indopostrust.id – PT PLN (Persero) memperoleh hibah sekitar US$2 juta atau Rp31 miliar dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat atau The United States Trade and Development Agency (USTDA).
Tercermin melalui agenda penandatangan Grant Agreement antara kedua pihak pada Rabu lalu (6/3/2024), hibah ini berupa studi kelayakan interkoneksi energi hijau lintas batas Indonesia-Malaysia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, kolaborasi dan kemitraan sangat penting untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia.
“Kolaborasi dengan USTDA sangat penting untuk memperkuat interkoneksi yang saling terhubung antarnegara ASEAN,” ujarnya.
“Interkoneksi Sumatera-Semenanjung Malaysia dan Kalimantan-Sabah dianggap sebagai salah satu interkoneksi prioritas, mengingat dampaknya terhadap ketahanan energi regional dan percepatan upaya transisi energi,” imbuh Darmawan.
Direktur USTDA Enoh T. Ebong mengatakan, kolaborasi USTDA-PLN ini diharapkan menjadi fondasi interkoneksi yang memungkinkan negara-negara di Asia Tenggara dalam berbagi listrik antarnegara dan membantu menyeimbangkan antara pasokan dengan demand lokal.
Pihaknya melihat, infrastruktur listrik ini juga akan memfasilitasi pembagian sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) yang berperan penting dalam meningkatkan ketahanan energi masing-masing negara dan mendorong pertumbuhan.
“Kami hadir hari ini karena Indonesia dan Malaysia memiliki perekonomian yang dinamis dan berkembang pesat. Mungkin tidak ada investasi yang lebih penting dalam hal ini selain energi yang dapat diandalkan dan bersih. USTDA sangat senang dapat kembali bermitra dengan PLN,” ungkap Enoh.
Sementara itu Duta Besar AS untuk ASEAN Yohannes Abraham mengapresiasi penandatanganan kerja sama pengembangan infrastruktur energi antara USTDA dan PLN tersebut. Dia mengatakan, pengembangan infrastruktur energi ini akan meningkatkan ketahanan energi dan memajukan transisi energi di ASEAN.
“Perjanjian antara USTDA dan PLN hari ini akan membantu mengembangkan interkoneksi tenaga listrik yang diperlukan untuk memperluas perdagangan listrik regional, memastikan pasokan energi yang lebih stabil dan menghadirkan lebih banyak EBT di wilayah tersebut,” pungkas Abraham. (rls)