foto ist 

indopostrust.id – Direktur Strategis Pusat Penerangan Politik (Puspenpol), Adrian Zakhary menilai bahwa pencawapresan Gibran Rakabuming Raka menciptakan Gibran Effect yang menjadi alasan banyak masyarakat yang memutuskan untuk memilih pasangan Prabowo-Gibran saat Pilpres 14 Februari 2024. 

“Gibran menjadi pemantik pemilih untuk memutuskan memilih Prabowo-Gibran saat hari pencoblosan,” ujar Adrian dalam wawancara pada Selasa (27/2/2024).

Hal tersebut menurut Adrian bukanlah tanpa sebab. Ia menjelaskan bahwa Gibran Effect tersebut dapat terjadi karena proses perkembangan Gibran dalam kurang lebih 3 bulan terakhir yang dapat tampil dengan baik dalam banyak kesempatan dan memunculkan sosok yang organik sebagai anak muda yang cerdas dan berprestasi.

“Bagaimana selama kurang lebih 3 bulan kemarin sosok Gibran yang mendapat berbagai serangan negatif justru mampu tampil dengan baik selama kampanye dan berhasil memunculkan sosoknya yang organik sebagai anak muda yang cerdas, berprestasi, sukses dan memiliki empati tinggi,” jelas Adrian.

“Hal ini tergambar dari Debat Cawapres yang memukau publik, kunjungan ke daerah yang mampu memikat anak muda, serta pertemuan dengan tim kampanye daerah, relawan dan berbagai unsur lain membuat Gibran berhasil mendorong kemenangan satu putaran untuk Paslon 02 Prabowo-Gibran,” imbuhnya.

Ketika ditanya soal gaya kampanye Gibran yang unik dan kekinian, Adrian menjelaskan bahwa kampanye Gibran di sosial media berhasil menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin muda dan berdampak secara positif terhadap ‘suara’ bagi Prabowo-Gibran.

“Kita melihat faktor UGC (User-Generated Content) atau konten yang dibuat organik oleh masyarakat (netizen/tiktoker) di Media Sosial ini gelombangnya sangat besar yang mendukung mas Gibran. Sehingga akhirnya berdampak positif terhadap konversi dari Media Sosial ke Voters untuk Prabowo-Gibran,” ungkapnya.

Adrian dalam keterangannya menjelaskan bahwa Gibran Effect yang terjadi dalam Pilpres tahun ini akan menjadi trendsetter dalam perpolitikan di Indonesia. 

Dimana Gibran dapat mengkonversi pemilih muda dan swing voters melalui media sosial.

“Tentu keberhasilan Gibran Effect juga ditopang oleh besarnya dukungan masyarakat melalui platform media sosial, terutama TikTok,” jelas Adrian

Adrian juga menjelaskan bahwa Gibran memang secara data menjadi Cawapres yang paling populer diantara Cawapres yang lainnya dan menjadi bukti bahwa Gibran merupakan sosok yang dapat mewakili anak muda Indonesia.

“Berdasarkan data Puspenpol, Gibran berhasil menjuarai kepopuleran diantara semua Cawapres. Saya melihat, Gibran terbukti mewakili anak muda Indonesia, dan jika Gibran bisa maka kita sebagai anak muda juga bisa,” pungkasnya.