Tambakboyo, Klaten – Desa Tambakboyo merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Desa Tambakboyo memiliki luas 88 Ha dan jumlah penduduk sebesar 3.637 jiwa. 

Sejak hari Jumat, 5 Januari 2024 Desa Tambakboyo kedatangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM I Universitas Diponegoro Semarang. Berbagai program kerja telah dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip sejak datang ke Desa Tambakboyo.

Salah satu program kerja yang sudah dilaksanakan adalah program kerja monodisiplin “Edukasi budaya makan ikan di Jepang dan manfaatnya untuk kecerdasan anak sebagai penunjang gerakan Gemar Makan Ikan (GEMARI) melalui pembuatan katsu ikan lele”. 

Program kerja ini diprakarsai oleh Pusparani Angelie Putri, mahasiswi jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang Fakultas Ilmu Budaya Undip.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis (25/01/2024) pukul 16.00 dalam acara PKK di Dukuh Tonayan RT 01 RW 11 Desa Tambakboyo, bertempat di rumah Ibu Titik. 

Pada kesempatan ini, mahasiswi KKN memberikan edukasi dan pelatihan mengenai pembuatan katsu ikan lele kepada ibu-ibu PKK.

Katsu merupakan masakan khas Jepang berupa daging yang dibalut tepung roti dan dimasak dengan cara digoreng. Jika biasanya katsu menggunakan daging ayam sebagai bahan utama, kali ini mahasiswi KKN Undip membuat kreasi katsu dari bahan utama daging ikan lele.

Secara umum, cara pembuatan katsu ikan lele tidak jauh berbeda dari katsu ayam. Pertama-tama, daging ikan lele yang sudah difilet dimarinasi dengan garam, merica, ketumbar (opsional), kunyit (opsional) serta jeruk nipis dan didiamkan selama kurang lebih 10 menit. 

Kemudian, lumuri daging lele dengan tepung terigu kering, celupkan ke kocokan telur dan balur lagi dengan tepung panir sambil ditekan-tekan supaya tepung menempel sempurna. 

Katsu dapat langsung digoreng dalam minyak panas dengan api sedang hingga matang atau didiamkan dahulu selama 10 menit di dalam freezer sebelum digoreng.

Kegiatan pelatihan membuat katsu ikan lele ini mendapat respon positif dan antusiasme yang tinggi dari ibu-ibu PKK. Hal ini karena katsu ikan lele dianggap unik dan masih jarang ditemukan.

Selain memberikan pelatihan pembuatan katsu ikan lele, mahasiswi KKN Undip juga membuat infografis dan memberikan edukasi mengenai kandungan gizi yang terkandung dalam ikan serta pentingnya mengkonsumsi ikan untuk kecerdasan anak.

Melalui kegiatan ini, mahasiswi KKN Undip telah mengambil peran dalam memberdayakan warga desa Tambakboyo serta berperan dalam mengkampanyekan program Gemar Makan Ikan (GEMARI).

Diharapkan dengan adanya program ini dapat menumbuhkan kesadaran warga desa Tambakboyo untuk meningkatkan konsumsi makan ikan.

Dokumentasi bersama ibu-ibu PKK Dukuh Tonayan

Penulis: Pusparani Angelie Putri, S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, KKN TIM I UNDIP 2023/2024.

Dosen Pembimbing Lapangan:

1. Prof. Dr.rer.nat. Ir. Thomas Triadi Putranto, ST., M.Eng., IPU., ASEAN.Eng.

2. Fajrin Pramana Putra, S. P. Msc.

3. Ria

ndhita Eri Werdani, S.M.B., M.S.M.