foto humas Kemendag

indopostrust.id – Bandung – Plt. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kasan mengatakan sejak Bursa CPO Indonesia terbentuk, berbagai upaya dilakukan Bursa dan Bappebti bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan asosiasi melalui sosialisasi, pendekatan kepada pelaku usaha, dan pelatihan teknis. 

Selama 2023, tercatat 34 perusahaan CPO mendaftar sebagai anggota Bursa. Transaksi CPO Futures (CPOTR) juga didorong untuk mendukung likuiditas transaksi dan nilai transaksinya mencapai 1.822 lot (9.110 metrik ton) pada 2023.

Selain itu dalam mendorong transaksi CPO, Bappebti telah memperluas pelabuhan serah terima CPO fisik menjadi 19 pelabuhan melalui Peraturan Tata Tertib (PTT) Bursa. 

Pelabuhan tersebut adalah Meulaboh, Teluk Bayur, Pulau Baai, Panjang, Talang Duku, Boom Baru, Kijing, Bumiharjo, Bagendang, Trisaksi, Semayang, Maloy, Mamuju, Manokwari, Bintuni, Jayapura, dan Merauke, selain Dumai dan Belawan.

“Sebagai langkah konkret pada 2024, Bappebti mendorong peningkatan likuiditas transaksi CPO di bursa. Saya meminta kepada ekosistem bursa CPO yang diberi mandat untuk menjalankan bursa CPO fisik dan futures dengan baik melalui layanan yang lebih optimal,” ujarnya saat membuka Outlook Perdagangan Berjangka Komoditi dan Rapat Kerja Bappebti 2024 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/1).

“Bursa juga harus independen, adil, dan berintegritas. Selain itu, kepada seluruh pelaku usaha CPO, baik yang besar maupun pabrik kelapa sawit untuk meramaikan transaksi di bursa CPO Indonesia,” imbuh Kasan.

Kasan menambahkan, langkah strategis lain Bappebti pada 2024 yaitu meningkatkanpelatihan/sosialisasi kepada pelaku usaha dan mendorong pelaku usaha CPO lokal untuk bertransaksi. 

Selanjutnya, mendorong transaksi CPO orientasi ekspor dan menguatkan kolaborasi Bappebti dengan bursa, unit dan kementerian terkait, serta asosiasi (termasuk mendorong pemberian insentif).

Menurut Kasan, komoditas strategis lain yang didorong dalam PBK adalah timah murni (batangan) dan emas digital. Selain itu, perlu juga dioptimalkan transaksi multilateral, antara lain olein, emas, kopi, dan kakao. 

Adapun nilai transaksi PBK multilateral secara notional value (NV) pada periode Januari–November 2023 mencapai Rp379,59 triliun. Adapun transaksi Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) secara NV tercatat Rp23.048,79 triliun. 

Transaksi multilateral akan menjadi fokus Bappebti ke depan karena dapat menjadi basis harga dari komoditi. 

Hal ini sejalan dengan amanah Undang-Undang Nomor 32/1997 sebagaimana diubah menjadi UU Nomor 10/2011 tentang PBK. Untuk itu, transaksi multilateral didorong dengan mengangkat komoditas strategis Indonesia. Seperti: lada, kopra, teh, cengkeh, rumput laut, gas alam, dan alumunium sebagai komoditas kontrak berjangka.

Dengan demikian, target 2024 Bappebti ingin memastikan transaksi multilateral lebih banyak dibanding bilateral. 

Selain itu, dilakukan penguatan regulasi melalui penyusunan ketentuan umum di bidang PBK. 

Dengan adanya transaksi multilateral, akan terbentuk harga referensi digunakan sebagai harga acuan sendiri.

Selama Januari–November 2023, nilai transaksi ekspor untuk timah murni batangan mencapai USD 1,63 miliar. Nilai transaksi ini menurun 26,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar USD2,21 Miliar (year-on-year). 

Nilai transaksi lokal untuk timah murni batangan pada periode yang sama tercatat Rp 1,07 triliun. Nilai transaksi lokal timah murni batangan periode Januari-November 2023 menurun 18,1 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar Rp 1,31 triliun (YoY). 

Nilai transaksi emas digital pada periode Januari–November 2023 mencapai Rp8,1 triliun (meningkat 316,8 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2022 yang hanya Rp2 triliun. 

Volume transaksi emas digital pada periode tersebut mencapai 8,2 ton (meningkat 277,5 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2022 yang mencapai 2,19 ton. 

Untuk mengoptimalkan kinerja PBK serta meminimalisasi adanya pengaduan nasabah, telah terbentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PBK. 

Saat ini, terdapat 48 asesor yang memiliki sertifikat LSP-PBK dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

Kasan juga optimistis bahwa industri PBK akan tumbuh positif tahun ini karena perekonomian Indonesia diproyeksikan bertumbuh lebih baik daripada tahun sebelumnya.

 “Pada 2024, berdasarkan proyeksi Bank Indonesia (BI) pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik dari 2023, yaitu kisaran 4,5–5,3 persen. Hal ini akan menjadi katalis positif dalam industri PBK,” jelas Kasan. (rls)