JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan hasil keuangan untuk sembilan bulan pertama tahun 2025. Perusahaan berhasil mencetak laba bersih USD 86 juta. 

Laba bersih sebesar USD 86 juta, turun 69% dari USD 273 juta pada 9M-2024 karena penurunan kontribusi dari Amman Mineral Internasional (AMMN). Dari sebelumnya laba USD 129 juta pada 2024 menjadi rugi USD 37 juta pada 2025, serta harga minyak lebih rendah dan pengeluaran eksplorasi dry hole.

Roberto Lorato, Chief Executive Officer mengatakan, dengan terus mengoperasikan lapangan dan fasilitas baru, kami menghasilkan kinerja yang kuat meskipun pasar komoditas bergejolak. 

“Akuisisi terbaru atas kepemilikan di PSC Sakakemang dan TGI semakin memperkuat posisi strategis kami di rantai nilai gas terintegrasi di Sumatra Selatan dan Jawa, memastikan akses terhadap pertumbuhan dan aset bernilai tambah lebih lanjut,” jelasnya, Jumat (31/10/2025).

 

Ikhtisar Keuangan

• EBITDA sebesar USD 946 juta, turun 3% dibandingkan USD 979 juta pada 9M-2024, seiring penurunan rata-rata harga minyak dari USD 80/bbl menjadi USD 68/bbl (turun 15%). Harga gas rata-rata stabil di USD6,9/mmbtu.

• Laba bersih sebesar USD 86 juta, turun 69% dari USD 273 juta pada 9M-2024 karena penurunan kontribusi dari Amman Mineral Internasional (AMMN), dari sebelumnya laba USD 129 juta pada 2024 menjadi rugi USD 37 juta pada 2025, serta harga minyak lebih rendah dan pengeluaran eksplorasi dry hole.

• Belanja modal sebesar USD 297 juta digunakan untuk proyek pengeboran di Oman Blok 60, South Natuna Sea Blok B, dan Corridor, serta penyelesaian Ijen Geothermal Fase 1 dan East Bali Solar PV.

• Utang bruto meningkat untuk membiayai penambahan portofolio yang menghasilkan EBITDA, sementara secara riil baik utang maupun kewajiban pembayaran di muka mengalami penurunan. Utang bersih sebesar USD 2,4 miliar dengan rasio Utang Bersih terhadap EBITDA sebesar 2,0x.

• Pengelolaan utang yang proaktif berlanjut dengan tender offer dan pembelian kembali obligasi senilai USD 522 juta, serta penerbitan Obligasi Berkelanjutan IDR IV Tahap I senilai IDR 1 triliun pada Juni.

• Program pembelian kembali saham diluncurkan pada April dan hingga saat ini telah membeli kembali sekitar 455 juta saham.

• Disetujui pembagian dividen interim sebesar USD 42 juta (setara dengan sekitar Rp28,3 per saham) untuk tahun buku 2025 yang akan dibayarkan pada Q4-2025, menjadikan total dividen tahun kalender menjadi Rp53,3 per saham, naik 18% dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Ikhtisar Operasional Minyak & Gas

• Produksi sembilan bulan mencapai 150 mboepd, sedikit lebih rendah dibanding 2024 karena permintaan gas.ke Singapura yang melemah dan perawatan terencana di Senoro. Komposisi produksi terdiri dari 28% minyak dan 72% gas.

• Produksi Q3 mencapai 163 mboepd, naik 14% dibanding kuartal sebelumnya. Laju produksi pada September mencapai 174 mboepd berkat proyek baru di Natuna, Corridor, dan Oman, sesuai dengan panduan tahun penuh 2025 sebesar 155–160 mboepd.

• Produksi pertama dari Proyek Terubuk Well Head Platform (WHP) M di Blok B Laut Natuna Selatan dimulai pada 25 Juli, menambah kapasitas hingga 6.600 bopd minyak dan 60 mmscfd gas.

• Biaya produksi per unit USD 8,8 per boe dan belanja modal sebesar USD 276 juta.

• Akuisisi 45% hak operasi Repsol di PSC Sakakemang dan 80% hak operasi di South Sakakemang PSC di Sumatra Selatan.

• Akuisisi tambahan saham di PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) meningkatkan kepemilikan efektif menjadi 40%. TGI menyalurkan gas alam dari PSC Corridor dan pemasok lainnya di Sumatra Selatan–Jambi ke pembeli di Riau, Batam, dan Singapura.

 

Ketenagalistrikan

• Medco Power menghasilkan penjualan listrik sebesar 3.188 GWh, naik 8% dari tahun sebelumnya, dengan 25% berasal dari energi terbarukan.

• Produksi listrik Q3 tumbuh 6% QoQ berkat kontribusi dari IPP terbarukan baru di Ijen dan Bali Timur, serta peningkatan kinerja Sarulla.

• Belanja modal Power sebesar AS$ 21 juta digunakan untuk menyelesaikan Ijen Geothermal 35 MW (Q1-2025) dan East Bali Solar PV 25 MWp (Q2-2025). Kedua proyek ini akan mendorong total penjualan listrik menjadi 4.300 GWh di tahun 2025.

 

Amman Mineral Internasional

• AMMN mencatat rugi bersih USD 37 juta, turun signifikan dari laba USD 129 juta pada 9M-2024, akibat tantangan peningkatan kapasitas smelter dan larangan ekspor konsentrat sejak awal tahun.

• Produksi tembaga 144,6 juta pon (Mlbs) dan produksi emas 75,6 ribu ons (Koz)

• Produksi katoda tembaga 41.052 ton dan produksi emas murni (refined gold) 44.792 ons

 

Panduan Tahun 2025

• Produksi Minyak & Gas 155-160 mboepd

• Penjualan Ketenagalistrikan 4,300 GWh

• Biaya produksi Minyak & Gas di bawah USD 10/boe 

• Belanja modal Minyak & Gas USD 400 juta dan Ketenagalistrikan USD 30 juta

 

Direktur Utama Hilmi Panigoro mengatakan, “Kepercayaan kami terhadap nilai inti bisnis kami tercermin dari program pembelian kembali saham dan peningkatan pembayaran dividen.” (rls/dai)