foto ist
JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama UNICEF Indonesia memperkuat kolaborasi dalam membangun Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi CERIA Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (SISMONEV CERIA PAUD HI).
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, mengatakan sistem ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan tata kelola PAUD HI yang terintegrasi, terukur, dan berbasis data. Sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini.
“Pembangunan manusia harus dimulai sedini mungkin, bahkan sejak masa kehamilan, karena periode tersebut merupakan fase emas perkembangan otak anak,” ujar Deputi yang akrab disapa Lisa saat membuka acara Pra-Peluncuran SISMONEV CERIA PAUD HI di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, pada Senin (27/10/2025).
Lisa menjelaskan bahwa berbagai hasil riset menunjukkan 90 persen perkembangan otak manusia terjadi dalam lima tahun pertama kehidupan, sehingga intervensi pada masa ini akan sangat menentukan kualitas generasi mendatang.
“Artinya, setiap intervensi yang dilakukan sejak awal kehidupan akan sangat menentukan kualitas generasi masa depan,” ujar Lisa.
Berdasarkan data BPS tahun 2024, Indonesia memiliki lebih dari 29 juta anak usia dini atau sekitar 10,82 persen dari total populasi. Lisa menyebut kelompok ini sebagai fondasi utama pembangunan manusia menuju Indonesia Emas 2045.
Ia menambahkan bahwa investasi pada masa anak usia dini terbukti memberikan nilai pengembalian sosial dan ekonomi tertinggi dibandingkan intervensi di usia lain, sehingga perhatian pada PAUD HI harus menjadi prioritas bersama lintas sektor.
Lisa menjelaskan bahwa sistem ini menggabungkan dua komponen utama, yakni SISMONEV PAUD HI yang merekam capaian di lima bidang layanan yang meliputi pendidikan, kesehatan dan gizi, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan sosial, serta CERIA (Cerdas, Efektif, Responsif, Inovatif, Akurat) yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk analisis dan rekomendasi kebijakan.
“Secara sederhana, kami ingin menegaskan bahwa data bukan sekadar angka. Data adalah arah, data adalah keputusan. Dan data yang cerdas akan menghasilkan kebijakan yang tepat untuk anak Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut, Lisa menyampaikan apresiasi kepada UNICEF Indonesia yang telah menjadi mitra strategis dalam pengembangan SISMONEV CERIA PAUD HI.
Ia menilai dukungan teknis dan substantif UNICEF telah memperkuat desain sistem ini sekaligus memperluas peluang peningkatan kapasitas pengelola data dari pusat hingga daerah.
“Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut untuk memastikan sistem ini benar-benar hidup dan dimanfaatkan secara optimal di semua tingkatan,” ujarnya.
Selain UNICEF, Lisa turut mengapresiasi peran berbagai kementerian dan lembaga yang berkontribusi dalam sinergi data sektoral, antara lain Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kemendikdasmen, Kementerian Agama, Kemendukbangga/BKKBN, Kemendes, KemenPPPA, dan Kementerian Sosial. Ia menegaskan bahwa integrasi data merupakan kunci agar sistem ini dapat berjalan efektif dan memberi manfaat nyata bagi peningkatan kualitas layanan PAUD HI.
“Kami ingin menjadikan SISMONEV CERIA PAUD HI bukan sekadar platform digital, tetapi simbol kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan anak Indonesia yang ceria, keluarga yang tangguh, dan bangsa yang unggul,” pungkasnya.
Acara pra-peluncuran dihadiri antara lain Chief of Education UNICEF Indonesia Katheryn Bennett, Direktur Keluarga, Pengasuhan, Perempuan, dan Anak Kementerian PPN/Bappenas Qurrota Ayyun, Direktur Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Digital Gunarjo, serta pejabat tinggi madya dan pratama dari berbagai kementerian dan lembaga terkait.
