
foto KAI
JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat peningkatan signifikan penggunaan teknologi face recognition untuk proses boarding penumpang.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, sebanyak 4.479.315 pelanggan telah memanfaatkan fitur ini di berbagai stasiun, yang menghasilkan efisiensi operasional berupa penghematan 10.665 rol kertas tiket senilai Rp159.975.536.
“Digitalisasi boarding ini menjadi bagian dari strategi KAI dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 12 (Responsible Consumption and Production),” jelas Vice President Public Relations KAI Anne Purba, (7/6).
Dengan mengurangi kebutuhan cetak tiket, KAI tidak hanya menekan limbah kertas, tetapi juga mengurangi emisi tidak langsung dari proses produksi dan distribusi tiket.
“Secara kumulatif sejak diluncurkan pada September 2022 hingga 31 Mei 2025, teknologi face recognition telah digunakan oleh 14.559.526 pelanggan,” jelas Anne.
Selama periode tersebut, KAI berhasil menghemat 34.666 rol kertas tiket, dengan nilai efisiensi mencapai Rp519.983.072. Langkah ini mencerminkan dampak nyata transformasi digital terhadap efisiensi perusahaan dan pelestarian lingkungan.
Anne Purba menyatakan bahwa inovasi ini berangkat dari kesadaran perusahaan akan pentingnya menghadirkan layanan transportasi yang tidak hanya aman dan andal, tetapi juga berkelanjutan.
“Face recognition bukan hanya soal kecepatan dan kenyamanan, tapi bagian dari gerakan sadar lingkungan. Satu wajah yang dipindai berarti satu tiket yang tidak perlu dicetak,” ujarnya.