foto ist 

JAKARTA – IBC sebagai Perusahaan investment holding dalam pengembangan new energy materials melalui pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dan baterai energy storage system secara terintegrasi, melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait implementasi new energy ecosystem di BUMN dengan 7 (tujuh) BUMN di 5 (lima) sektor strategis.

Yaitu sektor telekomunikasi, perkebunan dan pangan, pertahanan, pariwisata, dan transportasi. Ketujuh BUMN tersebut adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pupuk Indonesia Utilitas, PT Len Industri (Persero), PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), PT INKA (Persero), dan PT Prima Armada Raya.

Penandatanganan MoU dilaksanakan di Gedung Danareksa, Jakarta pada Senin, 29 April 2024. Acara ini juga turut dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Rabin Indrajad Hattari.

Ia menyampaikan, Kementerian BUMN sangat mendukung kolaborasi dalam pembangunan New Energy Ecosystem diberbagai sektor strategis BUMN.

“Kami sangat mendukung kolaborasi dalam pembangunan New Energy Ecosystem di berbagai sektor strategis BUMN karena merupakan fondasi yang dapat memberikan inspirasi dan benchmark bagi pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

“Kami harapkan MoU ini dapat segera ditindaklanjuti melalui berbagai langkah nyata yang dapat mendukung pencapaian net zero emission di berbagai sektor. Kami juga mendorong agar BUMN lainnya, dapat turut berkolaborasi untuk mengakselerasi transisi energi di lingkungan BUMN, “ imbuh Rabin.

Toto Nugroho, Direktur Utama IBC mengatakan akselerasi dari implementasi new energy ecosystem ini sejalan dengan semangat dan mandat yang diberikan oleh Menteri BUMN kepada IBC. 

“Yakni untuk menjadi leading party dalam pengembangan regional EV and battery hub, yang tentunya berkesinambungan dengan pengembangan industri hilirisasi nikel terintegrasi yang saat ini dilakukan oleh IBC,” ujarnya.