
Plt Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu (enam dari kiri) dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (lima dari kanan) saat menandatangani prasasti peresmian Hydrogen Refueling Station Senayan, beberapa waktu lalu. Turut hadir dalam acara tersebut Anggota Komisi VII DPR RI yang juga menjadi Hydrogen Ambasador Dyah Roro Esti (tengah). foto PLN
indopostrust.id – Pembangunan Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia oleh PT PLN (Persero) diapresiasi Pemerintah dan anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pengembangan infrastruktur penunjang kendaraan ramah lingkungan berbasis hidrogen ini dianggap sebagai langkah nyata perusahaan mendukung transisi energi di tanah air.
Hadir dalam acara peresmian HRS di Senayan, Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu mengapresiasi komitmen PLN mendorong ekosistem hijau berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
Sementara itu, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dyah Roro Esti mengatakan mendukung langkah PLN untuk terus memperkuat ekosistem transportasi hijau. Hal ini sejalan dengan visi misi komisi VII dalam menyukseskan transisi energi di Indonesia.
“Jadi saya itu multiperan sebagai brand ambassador Hidrogen dan anggota Komisi VII juga, kami tentunya sangat amat mendukung, turut menyukseskan bagaimana negara Indonesia mewujudkan transisi energi,” ujar Roro.
Roro menambahkan, pengembangan hidrogen hijau dapat mengurangi emisi karbon hingga 4,15 juta ton per tahun dan akan berkontribusi besar dalam upaya pelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, Roro mengatakan saat ini Komisi VII sedang mengupayakan agar rancangan undang-undang (RUU) mengenai energi baru terbarukan (EBT) bisa segera disahkan agar langkah PLN memperoleh dukungan yang lebih besar.
“Kami berharap (hidrogen) bisa komersial, dari segi lingkungan bisa terjaga, dan tentunya berupaya untuk mengurangi emisi karbon,” pungkasnya.