
foto ASDP
indopostrust.id – Banyuwangi — Sejak beroperasi permanen pada Minggu (7/1/2024) layanan ferry jarak jauh (LDF) di lintasan penyeberangan Jangkar (Situbondo)-Lembar (Nusa Tenggara Barat) terus meningkatkan kelancaran konektivitas dan sektor logistik. Serta terus mendorong perekonomian wilayah Jawa-Lombok.
Berdasarkan hasil Rapat Evaluasi dan Optimalisasi Layanan Penyeberangan Lintas Jangkar-Lembar pada 5 Januari 2024, serta mengacu pada Surat Direktur Transportasi SDP perihal Pemberitahuan Pengalihan Pelayanan Tujuan Pelabuhan Lembar (NTB) dari sebelumnya Ketapang – Lembar selama periode Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023/2024, maka ditetapkan layanan penyeberangan lintas Jangkar-Lembar resmi beroperasi secara permanen mulai 7 Januari 2024.
Bahkan, mulai hari Sabtu (06/01), kapal-kapal perbantuan yang sebelumnya beroperasi di Lintas Ketapang-Gilimanuk akan dipindahkan kembali untuk melayani lintas penyeberangan Jangkar-Lembar.
Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sumatera IB Ilham Malik mengungkapkan bahwa pengalihan layanan dari Ketapang – Lembar menjadi Jangkar – Lembar dapat memberikan keuntungan bagi berbagai pihak.
“Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya perubahan layanan operasional tersebut, khususnya untuk kendaraan angkut logistik yang dari jalur utara dimana transport cost diharapkan menjadi jauh lebih murah dengan menghemat penggunaan bbm, kerusakan ban, dan biaya tambahan lainnya,” ujarnya.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Indonesian National Ferry Owner Association (DPP INFA) J.A Barata mengatakan bahwa pihaknya mendukung optimalisasi layanan ferry dari Jangkar-Situbondo menuju Lembar, NTB.
“Ini kan sebagai dukungan terhadap komitmen Pemerintah yang terus mendorong peningkatan perekonomian daerah dan nasional, pengembangan kawasan wisata, dan juga peningkatan ekonomi di kedua wilayah Provinsi tersebut,” ujarnya.
Namun demikian, Barata berharap agar level of service di Pelabuhan Jangkar juga dapat terus ditingkatkan, khususnya demi terpenuhinya kelancaran, ketertiban dan keselamatan dalam pelayanan penyeberangan yang diberikan, termasuk oleh seluruh operator kapal yang melayani.
“Perlu dijaga juga pelayanan di lapangan, terutama konsisten pengaturan first in first out kendaraan. Ini penting supaya tidak ada yang namanya antrian ataupun kepadatan yang terjadi di pelabuhan. Jika muatan siap, dan kapal siap, segera berangkat. Maka, layanan dapat berjalan lancar dan tepat jadwal,” tuturnya.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengungkapkan pengoperasian Jangkar-Lembar secara permanen tersebut diambil dengan mempertimbangkan berbagai analisa manfaat mulai dari aspek regulasi & government, aspek ekonomi & lingkungan, aspek operasional & pelayanan, aspek keselamatan (safety), aspek konsumen, aspek bisnis (usaha), dan aspek kesisteman.
“Terbukti dengan pengoperasian layanan penyeberangan di lintas Jangkar-Lembar menciptakan pola operasional yang jauh lebih lancar & seamless baik di Pelabuhan Ketapang maupun di Pelabuhan Jangkar,” ucap Shelvy. (rls)