Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat menerima Anugerah Program Orang Tua Angkat UMKM Kolaboratif (PROAKTIF) Tahun 2025 dari BPOM yang diserahkan langsung oleh Kepala BPOM, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D (foto ist)

 

JAKARTA – Kepedulian PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) dalam menjaga kelestarian tanaman obat dan merawat ekosistem UMKM berbasis bahan alam berbuah sebuah penghargaan.

Sido Muncul menerima Anugerah PROAKTIF 2025 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atas kemitraan dan keberhasilan dalam pendampingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Obat Bahan Alam pada Program Orang Tua Angkat UMKM Kolaboratif (PROAKTIF) Tahun 2025.

Penghargaan Anugerah PROAKTIF 2025 diberikan oleh Kepala BPOM, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D, kepada Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat dalam acara Transformasi Pengawasan BPOM: Peluncuran Layanan AI dan Penguatan Kemitraan Orang Tua Angkat UMKM yang digelar di Gedung Bhinneka Tunggal Ika, BPOM, Jakarta Pusat, Jumat (28/11/2025).

Irwan Hidayat mengatakan bahwa apresiasi tersebut menjadi sebuah kehormatan dan memotivasi perusahaan untuk terus memperkuat ekosistem industri obat bahan alam di Indonesia.

“Saya dan teman-teman yang lain merasa terhormat mendapat penghargaan dari BPOM karena membantu UMKM. Industri obat-obatan dari kekayaan alam kita itu banyak dan bisa dimanfaatkan,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta.

“Sebagai orang tua angkat, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu UMKM,” imbuh Irwan.

Sulung dari 5 bersaudara Generasi Kedua Sido Muncul yakni Irwan Hidayat, J Sofjan Hidajat, Johan Hidayat, Sandra Hidayat, dan David Hidayat ini menjelaskan bahwa tantangan terbesar bagi pengembangan obat bahan alam bukan hanya produksi, melainkan literasi masyarakat terkait kegunaan tanaman obat.

Irwan menilai pemerintah dan pelaku industri perlu memperkuat edukasi publik agar pemanfaatan bahan alam dapat meningkat.

“Masalahnya hanya bagaimana menjelaskan kepada masyarakat bahwa bahan alam ini kegunaannya apa. Misalnya kunyit untuk apa, temulawak untuk apa. Itu harus disebarluaskan secara terus menerus dan berkelanjutan. Kalau masyarakat tahu, penggunaan bahan alam akan meningkat dan UMKM akan tumbuh dengan baik,” ujarnya.

Sebagai bentuk kontribusi nyata, Irwan mengungkapkan bahwa Sido Muncul telah menyusun riset literatur mengenai manfaat tanaman obat yang dapat diakses masyarakat dan UMKM.

Harapannya, informasi ini membantu pelaku usaha meningkatkan kualitas produk sekaligus memperluas pasar.

“Kami membuat riset literatur yang bisa disebarkan dan diakses masyarakat. Kalau masyarakat tahu obat perut kembung minum apa? daun dewa untuk apa? pasti orang akan pakai itu. Belinya bisa dari UMKM, maka UMKM turut mendapatkan benefit dari sini,” ujar Irwan.

Herbalis ini berharap pemerintah dan pelaku industri perlu memperkuat edukasi publik agar pemanfaatan bahan alam dapat meningkat.

Irwan menegaskan kalau Sido Muncul siap memperkuat perannya sebagai Orang Tua Angkat UMKM dan berkomitmen melanjutkan pendampingan secara berkelanjutan.

Dalam kesempatan itu, Irwan juga mengapresiasi peluncuran layanan AI dalam Sistem Izin Edar Obat dan Makanan yang sejalan dengan upaya pemerintah mempercepat proses registrasi produk berbasis bahan alam.

Menurutnya, inovasi layanan AI menjadi langkah penting untuk mendukung pelaku usaha, khususnya UMKM.

“Peluncuran Layanan AI ini bagus. Ini surprise buat kami semua. Untuk pengusaha pasti senang karena teknologi membuat proses lebih lancar. Pemerintah sudah berupaya sebaik mungkin dalam pendataan, terutama lewat AI ini saya rasa semakin baik,” jelas Irwan.

Sementara itu, Kepala BPOM Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D menyampaikan bahwa peran perusahaan sangat penting dalam mempercepat peningkatan kapasitas UMKM di sektor obat dan makanan.

Menurutnya, BPOM tidak dapat bekerja sendiri karena luasnya cakupan pembinaan dan pengawasan di lapangan.

“Kami sangat mengapresiasi semua orang tua angkat, termasuk Sido Muncul, yang telah membimbing, mendampingi, dan mengawal UMKM. Badan POM memiliki keterbatasan, akan tetapi keterbatasan ini dapat diantisipasi melalui dukungan dari dunia usaha,” kata Taruna.

Kepala BPOM, Prof. dr. Taruna Ikrar sangat mengapresiasi semua orang tua angkat, termasuk Sido Muncul, yang telah membimbing, mendampingi, dan mengawal UMKM. Badan POM memiliki keterbatasan, akan tetapi keterbatasan ini dapat diantisipasi melalui dukungan dari dunia usaha (foto ist)

Kepala BPOM ini menyebut Sido Muncul sebagai salah satu perusahaan yang paling konsisten terlibat dalam program pembinaan UMKM.

Melalui pendampingan teknis, standardisasi produksi, dan bantuan fasilitas, Sido Muncul berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas produk pelaku usaha kecil.

“Sido Muncul selama ini adalah salah satu industri yang memberikan dukungan besar kepada Badan POM melalui perannya sebagai orang tua angkat. Saya mendapat laporan bahwa sudah ada beberapa ratus UMKM binaan yang saat ini mampu berkembang dan berkiprah dalam usahanya. Jadi kami mengapresiasi niat baik dan ikhtiar kawan-kawan di privat sector ini,” ujarnya.

BPOM berharap semakin banyak perusahaan besar bergabung dalam program tersebut, sehingga lebih banyak UMKM yang mendapatkan akses pendampingan teknis, edukasi keamanan produk, dan fasilitasi sertifikasi izin edar.

Upaya ini diharapkan memperkuat daya saing industri nasional sekaligus melindungi masyarakat sebagai konsumen.