foto ist
Melbourne – Paviliun Indonesia meraih penghargaan ‘Best Pavilion 2025’ dalam ajang Global Sourcing Expo (GSE) Melbourne 2025 yang digelar di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC), Melbourne, Australia pada 18–20 November 2025.
Penghargaan tersebut diterima Atase Perdagangan RI Canberra Agung Haris Setiawan pada sesi Networking Night GSE Melbourne 2025, Selasa (18/11). Turut hadir pada sesi Networking Night GSE Melbourne 2025 yaitu Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono.
“Penghargaan ‘Best Pavilion 2025’ ini mencerminkan apresiasi atas desain paviliun, kekuatan narasi produk nasional (storytelling), kualitas kurasi produk, serta profesionalisme Paviliun Indonesia,” ujar Dubes RI untuk Australia Siswo Pramono.
“Selain itu, capaian ini menunjukkan kemajuan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya serta menjadi pal (milestone) bagi peningkatan reputasi jenama Indonesia di industri sourcinginternasional,” imbuhnya.
Sementara itu, Atase Perdagangan RI Canberra Agung Haris Setiawan mengungkapkan bahwa partisipasi Paviliun Indonesia pada GSE Melbourne 2025 ini dikoordinasikan oleh Direktorat Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur (Dit PEPM) Kementerian Perdagangan RI bersama Atase Perdagangan RI Canberra.

Pada GSE Melbourne 2025, Paviliun Indonesia menghadirkan 24 perusahaan unggulan dari sektor tekstil, garmen, alas kaki, dan dekorasi rumah berkelanjutan.
Haris menambahkan, partisipasi Paviliun Indonesia pada GSE Melbourne 2025 merupakan implementasi nyata dari kebijakan promosi dagang yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2025 tentang Tata Cara Penyelenggaraan, Kemudahan dan Keikutsertaan pada Promosi Dagang dalam rangka Kegiatan Pencitraan Indonesia.
Menurut Haris, penguatan koordinasi lintas lembaga, penataan area pameran, serta kelengkapan kegiatan pendukung merupakan elemen penting yang terus ditingkatkan dalam setiap partisipasi Indonesia di ajang internasional.
Sejalan dengan mandat koordinasi dalam Permendag tersebut, lanjut Haris, Paviliun Indonesia melibatkan tujuh lembaga pembina yang meliputi Dit PEPM Kemendag, Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne, Atase Perdagangan RI Canberra, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah KotaBandung, PT Kereta Api Indonesia, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Kolaborasi ini memastikan kurasi perusahaan yang lebih selektif, narasi jenama yang konsisten, serta kelancaran fasilitasi pelaku usaha sejak pra-pameran hingga penjajakan kesepakatan bisnis (business matching).
Sinergi tersebut terbukti mampu meningkatkan promosi produk Indonesia dan minat buyer Australia.
“Selain pameran, Pemerintah Indonesia menggelar rangkaian kegiatan pendukung yang memperkuat fungsi promosi dagang. Rangkaian kegiatan pendukung tersebut meliputi business matching, networking night, dan gerai sementara (pop-up store) Discovery Indonesia di Melbourne Central Business District (CBD), Australia,” ujar Haris.
