Gambir merupakan komoditas unggulan yang menggerakkan ekonomi Sumatra Barat. Mendag Busan menyampaikan hal ini saat melepas ekspor 27 ton gambir PT Salimbado Jaya Indonesia (PT SJI) ke India senilai USD 102.600 atau setara Rp1,72 miliar. (foto ist)

 

PADANG – Menteri Perdagangan Budi Santoso mendorong peningkatan potensi ekspor komoditas gambir melalui hilirisasi untuk menghasilkan produk bernilai tambah dan memperluas jangkauan pasar global.

Gambir merupakan komoditas unggulan yang menggerakkan ekonomi Sumatra Barat. Mendag Busan menyampaikan hal ini saat melepas ekspor 27 ton gambir PT Salimbado Jaya Indonesia (PT SJI) ke India senilai USD 102.600 atau setara Rp1,72 miliar. 

Pelepasan komoditas gambir dilakukan pada Selasa, (18/112025) di Istana Gubernur Sumatra Barat, Kota Padang, Sumatra Barat.

Mendag Busan mengapresiasi kontribusi positif komoditas gambir sebagai komoditas unggulan Sumatra Barat sekaligus menjadi penggerak ekonomi daerah. 

Namun, Mendag Busan menekankan, potensi luar biasa gambir masih dapat terus dikembangkan dengan mengolahnya menjadi produk bernilai tambah.

“Potensi komoditas gambir sangat besar. Agar dapat memaksimalkan potensinya, perlu dilakukan proses hilirisasi. Kita tawarkan produk yang sudah melalui proses produksi. Produk olahan ini adalah kunci untuk mendorong perluasan ekspor komoditas gambir,” jelas Mendag Busan.

Sepanjang Januari–September 2025 nilai ekspor komoditas gambir Sumatra Barat tercatat sebesar USD 34,2 juta atau 71,1 persen dari total nilai ekspor gambir nasional yang sebesar USD 48,1 juta. 

Dari total nilai ekspor tersebut, sebanyak USD 46,62 juta atau 96,93 persen komoditas gambir diekspor ke India. Kinerja ini menunjukkan unggulnya iklim dan topografi Sumatra Barat.

Mendag Busan mengungkapkan, kemitraan usaha besar seperti PT SJI dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu kunci untuk mengakselerasi hilirisasi komoditas gambir. 

Kemudian, modernisasi pengolahan dan peningkatan mutu komoditas gambir turut mendorong hilirisasi komoditas gambir.

Selain itu, Kementerian Perdagangan tengah mempersiapkan kebijakan untuk tata niaga ekspor komoditas gambir yang berfokus pada hilirisasi. 

Upaya dilakukan melalui pengajuan usulan pengembangan pos tarif dan identifikasi barang (Harmonized System Code/HS Code) gambir untuk membedakan komoditas gambir mentah dengan komoditas gambir yang sudah diolah dengan kadar katekin tinggi.

Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi dukungan Kementerian Perdagangan dalam mendorong komoditas unggulan Sumatra Barat. 

“Terima kasih atas dukungan Kementerian Perdagangan mendukung perdagangan dan bisnis Sumatra bagian Barat. Pelepasan ekspor ini menjadi dorongan semangat baru. Kami berharap, Kementerian Perdagangan dapat terus memberikan dukungan terhadap komoditas unggulan Sumatra Barat,” ujar Mahyeldi.

Direktur PT SJI Sepdi Tito turut mengapresiasi dukungan Kemendag pada pelepasan ekspor. Ia mengatakan, komoditas gambir memiliki potensi besar, bahkan berpeluang menjadi ikon komoditas Indonesia.

“Kami ingin gambir bisa seperti ginsengnya Korea, menjadi ikon kesehatan bangsa. Kami harap komoditas 

gambir bisa menjangkau pasar yang lebih luas, hingga negara-negara di Eropa, Timur Tengah, dan lainnya. Dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha diperlukan untuk mengembangkan komoditas gambir,” ungkap Sepdi.

Sepanjang Januari—Oktober 2025, PT SJI telah melakukan ekspor gambir sebanyak 1.107 ton dengan nilai ekspor sebesar USD 4,12 juta atau setara Rp65,89 miliar. 

Sementara itu, pada 2024 volume ekspor gambir PT SJI tercatat sebanyak 1.161 ton dengan nilai ekspor sebesar USD 5,41 juta atau setara Rp87,59 miliar.