JAKARTA – Langkah tegas pemerintah yang menindak impor pakaian bekas Ilegal mendapat banyak apresiasi. Misalnya seperti dari CEO Sinergi ADV Nusantara H. Prama Tirta. 

Sebagai bentuk apresiasi, bos konveksi tersebut pada Minggu malam (16/11/2025) menggelar aksi seni di pelataran Fatahilah, di Kawasan Kota Tua, Jakarta. Ia rela merogoh kocek pribadinya untuk menggelar acara tersebut.

H. Prama menggandeng seniman dan juga model. Yakni Marjinal, Orkes Trotoar, Buntung Cees, Katababa dan Citayam All Star. Kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari ratusan pengunjung. Mereka tampak memadati lokasi acara.

 

Dalam aksi seni tersebut jelas H. Prama, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Presiden Prabowo Subianto. Serta kepada para menterinya yakni Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

“Terimakasih kepada pemerintah telah melindungi kami para pekerja konveksi dan UMKM tekstil dari badai PHK karena pakaian bekas yang terjadi 10 tahun ini. Semoga UMKM konveksi bisa bangkit kembali bersama pemerintah memajukan negeri,” ujar H. Prama.

“Konveksi UMKM khususnya menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh pak Menkeu Purbaya. Gebrakannya, keberaniannya untuk memerangi pakaian bekas ilegal dan diikuti oleh menteri-menteri lain. Seperti pak Maman semua akhirnya bergerak semua. Pak Mendag Budi, Gubernur DKI pak Pramono sampai Presiden Prabowo Subianto,” imbuhnya.

Pelaku usaha UMKM jelas H. Prama jadi tambah semangat melihat pemerintah sekarang.

“Aktif sekali itu di medsos, di lapangan dia sita, dia segel, dia cegah impor pakaian bekas. Ini kita jadi semangat, kita punya harapan baru. 10 tahun kita sabar dengan adanya pakaian bekas. Dengan adanya gebrakan pak Purbaya, semoga tidak ada lagi impor pakaian bekas,” ujarnya.a

H. Prama menjelaskan, baju thrifting itu sebenarnya sudah dilarang dari dulu. Tetapi kenyataannya bukan tambah sedikit, malah tambah banyak. 

“Sekarang pak Purbaya kelihatannya serius dalam memerangi thrifting ini,” ujarnya.

Selain memberikan apresiasi, pihaknya jelas H. Prama juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya baju thrifting. Atau baju bekas yang dijual kembali.

“Kami juga mengedukasi masyarakat, apa sih bahayanya baju thrifting. Dibalik thrifting itu ada apa? Kita lebih butuh mana, kita lebih butuh pekerjaan apa lebih butuh pakaian bekas. Sekarang cari pekerjaan tambah gampang apa tambah susah. Teman-teman semua bisa merasakan. Tetapi kalau kita pakai yang diproduksi di sini, saya yakin pekerjaan akan banyak. Kita butuh banyak lowongan kerja, bukan jutaan pakaian bekas,” ujarnya.

“Jadi yang kita butuhkan lowongan kerja bukan jutaan kaos bekas. Karena itu kita berterima kasih kepada pemerintah. Semoga ini terakhir kalinya pakaian bekas itu bisa masuk ke Indonesia,” ujar H. Prama. 

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bakal memberantas peredaran pakaian bekas impor yang membanjiri pasar dalam negeri. Keberadaan baju thrifting dinilai merugikan industri tekstil lokal.

Adapun Kementerian Perdagangan bersama Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia (BAIS TNI) menyaksikan pemusnahan sebanyak 500 bal pakaian bekas asal impor ilegal (balpres) hasil pengawasan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat, (14/11/025). 

Langkah tegas ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah untuk menjaga ketertiban perdagangan. Serta melindungi pelaku usaha dalam negeri dan konsumen Indonesia.

“Impor pakaian bekas itu jelas dilarang. Pemerintah akan bertindak tegas terhadap siapapun yang melanggar,” ujar Menteri Perdagangan Budi Santoso.