Namira Ecoprint merupakan UMKM asal Surabaya yang didirikan sejak 2019 dan bergerak di bidang fesyen berkelanjutan (sustainable fashion) dengan produk ecoprint, yakni teknik pewarnaan dan pembuatan motif pada kain, kulit, atau material lainnya menggunakan bahan-bahan alami. (foto ist)
SURABAYA – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengunjungi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Namira Ecoprint untuk mengapresiasi inovasi yang ramah lingkungan.
Pada kunjungan tersebut, Mendag Busan menegaskan, kunci utama agar pelaku UMKM dapat bersaing di pasar global adalah inovasi dan peningkatan kualitas produk.
Kunjungan berlangsung pada Kamis, (13/11/2025) dalam rangkaian kunjungan kerja Mendag Busan ke Surabaya, Jawa Timur.
Namira Ecoprint merupakan UMKM asal Surabaya yang didirikan sejak 2019 dan bergerak di bidang fesyen berkelanjutan (sustainable fashion) dengan produk ecoprint, yakni teknik pewarnaan dan pembuatan motif pada kain, kulit, atau material lainnya menggunakan bahan-bahan alami.
Produk hasil ecoprint buatan Namira Ecoprint menjadi contoh ideal inovasi pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk sekaligus selaras dengan tren keberlanjutan (sustainability) dalam gaya hidup global.
“Namira Ecoprint adalah contoh nyata produk fesyen Indonesia dengan keunggulan pemanfaatan bahan alam, yang memberikan value produk. Dengan mengedepankan inovasi, prinsip ramah lingkungan serta penguatan kualitas produk, produk Namira Ecoprint memiliki daya saing. Sehingga mampu memenangkan pasar baik dalam negeri maupun global, dan memperkuat identitas Indonesia di pasar internasional,” ujar Mendag Busan.
Selama kunjungan, Mendag Busan melihat proses produksi ecoprint dan berbagai produk jadinya. Namira Ecoprint juga mengolah sisa bahan baku menjadi kompos.
Melalui inovasi, penerapan prinsip keberlanjutan, serta peningkatan kualitas produk, Namira Ecoprint berhasil menarik minat buyer dari mancanegara.
Sementara itu, pemilik Namira Ecoprint Didik Edy Susilo, mengapresiasi langkah Kemendag yang terus mendorong perluasan ekspor produk UMKM.
Menurutnya, pelaku UMKM membutuhkan dukungan nyata pemerintah agar dapat bersaing di pasar global.
“Tadi Pak Mendag menyampaikan rencana-rencana ekspor ke depan. Ini yang kita tunggu-tunggu karena kalau UMKM diminta untuk berjalan sendiri melakukan ekspor itu agak berat. Oleh karena itu, kami memerlukan pendampingan dari Kemendag untuk memberikan jalan dan akses, insyaallah UMKM akan lebih lancar dan tidak berat melakukan ekspor ke luar negeri,” ujarnya.
