Direktur Sido Muncul Dr (HC) Irwan Hidayat menjadi dosen tamu dalam kuliah umum bertajuk “Dari Value ke Reputasi: Peran Public Relations dalam Membangun Branding yang Berkelanjutan di Era Industri Modern” di Kampus UPN Veteran, Babarsari, Yogyakarta 

 

YOGYAKARTA – Program Studi Hubungan Masyarakat (Humas) Fisip UPN Veteran Yogyakarta mengundang Dr (HC) Irwan Hidayat sebagai dosen tamu dalam kuliah umum bertajuk “Dari Value ke Reputasi: Peran Public Relations dalam Membangun Branding yang Berkelanjutan di Era Industri Modern” di Kampus II UPN Veteran, Babarsari, Yogyakarta, Kamis (23/10/2025).

Irwan Hidayat, salah satu owner dan Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, ini dinilai terus menginspirasi kalangan akademik melalui keahliannya dalam strategi marketing. 

Irwan membagikan modal softskill pengelolaan marketing berpegang pada nilai kejujuran dan reputasi perusahaan. Ratusan mahasiswa angkatan 2025/2026 tersebut terkesima dan menyimak kalimat demi kalimat yang diutarakan Irwan saat kuliah umum ini. 

“Saya berterima kasih kepada UPN Yogyakarta karena memberi kesempatan untuk berbagi pengalaman agar lebih bermanfaat,” kata Irwan membuka sesi tanya jawab. 

 Menurut Irwan, peran public relations tak terpisahkan dari kejujuran dan kerja nyata, karena reputasi dibangun melalui tindakan konsisten, bukan sekadar kata-kata. Komunikasi yang baik harus dilandasi kejujuran dan kerja nyata.

“Jika tidak benar berarti yang kita lakukan selama ini di Sido Muncul, berarti kita itu salah,” ucap Irwan direspon tepuk tangan ratusan mahasiswa.  

Irwan kemudian menyampaikan strategi marketing efektif yang dipelajari dari pengalaman orang-orang sukses di seluruh dunia. Dia menyebut bahwa produk yang bagus pasti dipercaya dan kemudian disukai.

“Jadi hidup itu sejatinya adalah soal meyakinkan orang lain. Marketing adalah perwujudan nyata dari hal ini. Kalau sukses, berarti kamu bisa meyakinkan mereka,” ujarnya.

Saat ini, kata Irwan, konsumen membeli experience, bukan hanya rasa. Itu pula yang ditunjukkan Sido Muncul melalui brand Tolak Angin, Hotel Tentrem, hingga restoran Bima Yamgor. 

“Kita harus memenangkan mata, hati, telinga, dan seluruh panca indra pelanggan,” jelasnya.

Sulung dari 5 bersaudara ini (Irwan Hidayat, J Sofjan Hidajat, Johan Hidayat, Sandra Hidayat, dan David Hidayat) ini lalu bercerita bagaimana perjalanan Sido Muncul mengubah citra jamu tradisional menjadi produk ilmiah. Langkah utama yang dilakukan adalah menerapkan standar mutu beyond regulation. 

“Kami hidup di dua dunia, hukum positif dan medis. Maka langkah itu yang rasanya dibutuhkan agar jamu aman, halal, dan ilmiah,” jelas Irwan.

Direktur Sido Muncul Dr (HC) Irwan Hidayat didampingi sekretaris pribadi Rezy yang juga Alumni UPN Veteran Yogyakarta bersama Dekan Fisip Dr. Susanta, M.Si dan Koordinator Prodi Humas UPN Veteran Yogyakarta, Dra. Siti Fatonah, M.Si mengabadikan momen penting bersama puluhan mahasiswa di kuliah umum 

Untuk brand Tolak Angin, dia menekankan kemenangan akal dan hati. Caranya dengan meyakinkan konsumen untuk memilih yang berbasis ilmiah sehingga meyakinkan akal sekaligus memenangkan hati. 

Dari titik itu lahirlah tagline legendaris “Orang Pintar Minum Tolak Angin”.

Irwan lalu menyebut bahwa intelegensi dan akal budi sebagai berkah Tuhan yang harus digunakan dengan benar. 

“Perbuatlah kepada orang lain seperti engkau ingin diperlakukan. Hasilnya? Lima persen keberhasilan saya dari usaha, 95 persen dari berkat Tuhan. Hormati orang lain agar dihormati, cintai agar dicintai, dan jangan sakiti agar tak disakiti,” beber Irwan.

 Di tempat yang sama Dekan Fisip UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Susanta, M.Si., memuji sesi ini sebagai penanaman nilai hidup. 

Menurutnya, Irwan Hidayat telah membagikan rahasia kesuksesan bisnis dan hidupnya yang sejalan dengan prinsip universal bahwa menanam kebaikan akan menuai kebaikan. 

“Sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi sesama dan alam,” kata Dr Susanta.

Sementara itu Koordinator Prodi Humas UPN Veteran Yogyakarta, Dra. Siti Fatonah, M.Si., menambahkan bahwa kuliah umum ini bertujuan mengasah soft skill. Diharapkan mahasiswa bukan hanya cerdas intelektual, tapi juga hati dan pikiran.

“Muaranya, akan melahirkan lulusan yang santun dan berakal budi baik, seperti yang sering disampaikan Pak Irwan,” katanya.

Respon positif juga datang dari mahasiswa. Nayla Nurul Fatima mengaku terinspirasi oleh pesan bahwa komunikasi terbaik adalah bukti yang mengajarkan kepercayaan melalui tindakan nyata.

“Saya menangkap bahwa keberhasilan hidup berarti berani berekspansi dan menjalani tantangan, tapi tetap sederhana,” katanya.

Sementara Muhammad Khalid Nazar belajar menggunakan akal dan hati dalam berkomunikasi. Menurutnya pesan penting yang ia dapat dari figur Irwan Hidayat adalah menghargai orang lain agar dihargai.

“Public Relation masa kini adalah membangun kepercayaan dengan moral dan Pancasila,” tutur Khalid. 

Setelah menyampaikan pandangan yang tidak biasa tersebut, kedua mahasiswa ini mendapatkan apresiasi dari Irwan Hidayat berupa uang saku sebesar Rp500 Ribu untuk penanya terpilih. 

Diharapkan melalui kuliah umum ini, mahasiswa Humas UPN Veteran Yogyakarta ini menyadari bahwa reputasi dan kepercayaan lahir dari konsistensi kata dan tindakan.