foto ist

indopostrust.id – Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito menyampaikan bahwa keberadaan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) terkhusus di Kawasan Industri MM2100 sangat penting.

Hal itu mengingat peran DUDI sebagai salah satu pilar utama pendukung revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi. 

Hal tersebut diungkapkan Warsito saat menjadi pembicara  pada acara Monthly Meeting Forum Komunikasi dan Koordinasi Sumber Daya Manusia (FKKSM MM2100) di Conference Room PT. Megalopolis Manunggal Industrial Development (PT. MMID), Cikarang Barat, Bekasi, Selasa (06/02/2024). 

“Banyak Industri di MM2100 sebagai tempat pemagangan dosen/guru dan mahasiswa/siswa, tempat menyalurkan lulusan, serta menjadi tempat pengembangan kurikulum dan riset terapan. Agar juga memfasilitasi pemagangan para pencari kerja. Kemenko PMK mengapresiasi Industri Bapak/Ibu sekalian,” ujarnya.

Kegiatan monthly meeting tersebut dihadiri oleh lebih dari 125 manajer HRD perusahan yang ada di kawasan industri MM2100 Cikarang. Di kawasan industri ini terdapat kurang lebih 100 ribu karyawan dengan jenjang kualifikasi pendidikan menengah dan tinggi.

Warsito juga menyampaikan bahwa Kemenko PMK  berharap agar Industri di MM2100 dapat bermitra dan berkolaborasi dengan lembaga pendidikan dan pelatihan.

Hal ini perlu dilaksanakan untuk menyelaraskan kebijakan pendidikan dan pelatihan vokasi, yang praktiknya sejalan dengan kebutuhan industri; mengembangkan skema pemadanan dukungan (matching fund) antara Lembaga Pendidikan dan DUDI; pengembangan teaching factory (TeFa) yang terintegrasi; pengadaan sarana dan prasarana; serta pelibatan dosen/guru tamu.

Prinsip dasar penyelenggaraan revitalisasi vokasi adalah berorientasi pada kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, dan kewirausahaan; serta pembagian tanggung jawab antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, dan masyarakat.

Dalam menjalankan revitalisasi vokasi, Pemerintah perlu membentuk Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKDV) dengan melibatkan KADIN Daerah serta asosiasi profesi, asosiasi industri, akademisi, DUDIKA dan pakar/profesional. TKDV menjadi lembaga tunggal koordinasi vokasi di daerah.

Warsito berharap dengan sudah terbentuknya TKDV Jawa Barat dan TKDV Kab. Bekasi dapat mendorong terjadinya sinergi dan kolaborasi efektif antara pemerintah daerah dan dunia industri dalam menjawab tantangan pendidikan dan pelatihan SDM masa depan.

Industri di MM2100 yang sudah menjalankan pemagangan kerja dapat mengikuti Program Super Tax Deduction Vokasi. 

“PVPV harus melekat dengan Dudika, dan itu saja belum cukup, tetapi tantangan ke depan harus memberikan arah pada Dudika”, ujar Warsito yang juga sebagai Ketua Pelaksana TKNV.