foto ist 

Kuala Lumpur – Indonesia berhasil menorehkan capaian signifikan dalam Malaysia Halal Showcase (MIHAS) 2025 pada 17—20 September 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia. Partisipasi Indonesia pada pameran ini berhasil mencatatkan potensi transaksi senilai USD 12,89 juta atau setara Rp213,79 miliar.

Capaian tersebut dibukukan melalui business to business (B2B) antara pelaku usaha Indonesia dan mitra dagang mancanegara. Selain itu, Indonesia berhasil menandatangani dua nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) strategis dengan mitra bisnis asal Malaysia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Fajarini Puntodewi menyampaikan, keberhasilan Indonesia dalam ajang MIHAS 2025 membuktikan peningkatan daya saing produk halal Tanah Air di pasar internasional. 

Ia menegaskan, produk kosmetik halal Indonesia tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga mendapat respons positif di pasar global.

“Capaian Indonesia di MIHAS 2025 menunjukkan bahwa produk kosmetik halal kita mampu bersaing dan diminati pasar global. Kami akan terus merekomendasikan produk-produk halal Tanah Air untuk berpartisipasi pada pameran di tahun-tahun mendatang. Tidak hanya kosmetik, tapi juga produk halal lainnya,” ujar Puntodewi.

Puntodewi menjelaskan, permintaan terhadap kosmetik halal Indonesia tidak hanya datang dari pembeli Malaysia, tetapi juga dari Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Kazakhstan, Aljazair, Senegal, hingga kawasan Timur Tengah. 

Selain potensi transaksi, Indonesia juga mencatat penjualan ritel selama pameran senilai USD 1.297 atau setara Rp21,5 juta.

Menurut Puntodewi, Kementerian Perdagangan melalui perwakilan dagang RI di Malaysia akan terus memantau tindak lanjut dari potensi transaksi yang diperoleh selama pameran. Tindak lanjut ini termasuk memfasilitasi negosiasi lanjutan akan dilakukan di ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 pada 15—19 Oktober 2025.

“Kami akan terus mengawal dan menindaklanjuti potensi transaksi yang tercatat selama MIHAS 2025 melalui koordinasi aktif dengan para pelaku usaha dan mitra dagang di Malaysia. Salah satu upaya konkret kami adalah mendorong pertemuan lanjutan dan penjajakan kerja sama dalam TEI 2025 mendatang,” ujar Puntodewi.

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag memfasilitasi delapan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia untuk tampil di dua paviliun, yakni Paviliun Indonesia dan Paviliun ASEAN. 

Paviliun Indonesia, yang menempati area seluas 36 m², menjadi etalase utama bagi lima UMKM, yaitu PT Liquina Innovation International, PT Karya Sehat Medistra, CV Amore Kreasi Natural, PT Nekhawa, dan PT Wahana Kosmetika Indonesia. 

Sementara itu, tiga UMKM lainnya, yaitu Yagi Natural Indonesia, CV Srikandi Ayu, dan PT Andara Cantika Indonesia, berpartisipasi di Paviliun ASEAN yang dikoordinasikan oleh ASEAN-Japan Centre (AJC).