Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri dalam Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) ke-57 di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (23/9). foto ist 

 

Kuala Lumpur – Indonesia mendukung penyelesaian secara substantif dan menyeluruh negosiasi ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) sesuai target yang telah disepakati, yaitu pada Oktober 2026. Diharapkan, melalui DEFA visi dan misi para pemimpin dapat diwujudkan. 

Demikian disampaikan Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri dalam Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers /AEM) ke-57 di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (23/9/2205).

DEFA merupakan komitmen ASEAN dalam mendorong transformasi ekonomi digital di kawasan ASEAN.

Dalam pertemuan ini, Wamendag Roro selaku alternate AEM didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono dan Direktur Perundingan ASEAN, Nugraheni Prasetya Hastuti.

“Indonesia mengapresiasi kemajuan Perundingan DEFA. Pertemuan Khusus Dewan ASEAN Economic Community (AEC) DEFA mengarahkan Komite Perundingan DEFA terkait penyelesaian isu-isu penting untuk mendorong kemajuan proses perundingan,” ujar Wamendag Roro.

“Kami mengapresiasi Komite Perundingan DEFA atas pencapaian tersebut dan juga kepada Malaysia yang telah menyelesaikan Capaian Prioritas Ekonomi (Priority Economic Deliverables/PED) ASEAN,” imbuhnya.

Wamendag Roro menambahkan, Indonesia mendorong seluruh Komite Perundingan DEFA untuk mengamankan mandat dari masing-masing negara, terutama terkait kebijakan. 

Selain itu Indonesia meminta para pihak terkait mengintensifkan koordinasi agar pembahasan isu-isu yang masih tertunda dapat segera selesai tepat waktu.

DEFA merupakan komitmen ASEAN dalam mendorong transformasi ekonomi digital di kawasan ASEAN. Inisiatif DEFA didasari atas Amanat Bandar Sri Begawan Roadmap (BSBR), momentum mendorong integrasi ekonomi digital dan menjadikan ASEAN sebagai kawasan Leading Digital Economy.

Serta sebagai upaya mendorong target nilai ekonomi digital kawasan yang diprediksi mencapai USD 2 triliun pada 2030.

Negosiasi DEFA resmi diluncurkan pada Pertemuan ASEAN Economic Community Council (AECC) ke-23, pada 3 September 2023. Putaran pertama perundingan dilaksanakan pada Desember 2023 saat Keketuaan Indonesia untuk ASEAN.

DEFA merupakan salah satu PED yang berhasil dicapai indonesia, hal ini menjadi bagian penting dalam Leaders’ Statement.

“DEFA akan menjadi salah satu jembatan penting bagi berbagai pihak untuk mengembangkan ekonomi digital dengan aman dan terkendali, sehingga percepatan pertumbuhan ekonomi kawasan dapat segera dicapai,” pungkas Wamendag Roro.