foto ist 

 

JAKARTA – Harga emas kembali mencatatkan sejarah baru pada Oktober 2025, menembus rekor tertinggi sepanjang masa di level USD 4.356/oz pada 20 Oktober 2025, sebelum ditutup di sekitar USD 4.015/oz di akhir bulan. 

Secara rata-rata, harga emas selama Oktober berada di USD 4.059/oz atau setara Rp 2.164.238 per gram, tumbuh +11% MoM, dan masing-masing +48,46% YoY (USD) serta +56,84% YoY (IDR). 

Sepanjang tahun, harga emas telah naik +37,88% YTD (USD) dan +40,67% YTD (IDR), menjadikan 2025 berpotensi menjadi tahun dengan performa harga emas terbaik sejak 1979.

Berdasarkan data yang dikumpulkan tim HRTA dari berbagai sumber, kenaikan tajam ini dipicu oleh kombinasi faktor makro global, mulai dari pelemahan inflasi AS, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, ketidakpastian ekonomi akibat potensi shutdown pemerintahan AS, hingga meningkatnya tensi geopolitik di awal Oktober. 

Hasil rapat FOMC 29 Oktober 2025 yang menurunkan suku bunga 25 bps ke level 3,75–4,00% turut memperkuat sentimen bullish terhadap emas, meskipun The Fed belum memberikan kepastian pemangkasan lanjutan pada Desember.

Di dalam negeri, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 4,75% pada Oktober untuk menahan depresiasi Rupiah yang ditutup pada IDR 16.600/USD. 

Kondisi ini menciptakan double impact bagi pasar emas domestik: ketika harga emas global sempat terkoreksi, harga emas dalam Rupiah tetap bertahan tinggi—bahkan meningkat—karena pelemahan nilai tukar.

Menanggapi kondisi ini, Direktur Investor Relations HRTA, Thendra Crisnanda berkomentar, lonjakan harga emas global tidak hanya mencerminkan perubahan siklus pasar, tetapi juga pergeseran strategi investor terhadap aset lindung nilai.

“Dengan penurunan suku bunga di AS dan depresiasi Rupiah di dalam negeri, kami melihat peluang pertumbuhan permintaan emas yang kuat hingga akhir tahun. Bagi konsumen Indonesia, emas kini tidak hanya berfungsi sebagai proteksi nilai, tetapi juga sebagai bagian dari diversifikasi aset keluarga—terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ujarnya.

Thendra menambahkan bahwa November akan menjadi bulan yang dipantau pasar secara ketat, terutama menjelang rilis data ekonomi terbaru dan rapat Bank Indonesia berikutnya. Jika BI kembali memangkas suku bunga, harga emas domestik berpotensi mengalami kenaikan lanjutan.

Selain itu, harga emas dunia kini telah melewati target proyeksi analis internasional. Goldman Sachs yang semula memproyeksikan harga emas di level USD 3.700/oz untuk akhir 2025, kini merevisi perkiraan mereka menjadi USD 4.900/oz untuk Desember 2026. Sementara JP Morgan memperkirakan harga emas akan mencapai USD 5.055/oz pada 2026.

 

Peran HRTA dalam Ekosistem Emas Nasional

Momentum pasar yang kuat ini turut mempertegas posisi PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) sebagai pelaku kunci dalam rantai pasok emas nasional.

 

Selain melayani konsumen ritel melalui HRTA Gold, perusahaan kini memperluas peran sebagai pemasok emas batangan untuk lembaga keuangan—termasuk Bank Syariah Indonesia (BSI), Pegadaian, dan Bank Muamalat, yang baru saja resmi berkolaborasi dengan HRTA untuk memperkuat ekosistem emas syariah di Indonesia.

Terkait arah strategis perusahaan, Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto, menyampaikan, kenaikan harga emas global semakin memperkuat posisi emas sebagai aset bernilai jangka panjang bagi keluarga Indonesia. 

“Bagi HRTA, momentum ini sejalan dengan visi kami untuk menghadirkan produk emas yang aman, berkualitas, dan mudah diakses, tidak hanya melalui ritel tetapi juga melalui institusi keuangan dan ekosistem syariah. Kami percaya bahwa masa depan industri emas tidak hanya berbicara soal harga, tetapi soal kepercayaan, transparansi, dan keberlanjutan akses,” ujarnya.

Sandra menegaskan bahwa ekspansi HRTA ke sektor keuangan syariah bukan hanya langkah bisnis, tetapi pondasi jangka panjang untuk menciptakan pasar emas yang inklusif.

Sebagai informasi, harga terbaru HRTA Gold per 5 November 2025, pukul 09.00 WIB tercatat sebesar Rp 2.245.000 per gram. Informasi harga emas HRTA Gold serta harga buyback diperbarui secara berkala dan dapat diakses melalui https://emasku.co.id/price, sehingga masyarakat dapat selalu mendapatkan referensi terkini dalam merencanakan investasi emasnya.