foto humas Bulog 

BALI – Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Perum BULOG Kanwil Bali dalam rangka pengawasan dan penguatan sistem logistik pangan nasional. 

Kunjungan yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), dilakukan di, untuk memastikan ketersediaan dan kualitas Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Serta membahas strategi penguatan infrastruktur penyimpanan pangan di daerah.

Dalam sambutannya, Titiek Soeharto, menyampaikan apresiasi atas kinerja dan quick response jajaran Perum BULOG atas dukungan tanggap darurat dampak banjir. Serta langkah nyata dalam menjaga ketersediaan maupun keterjangkauan harga pangan. 

“Termasuk melalui kegiatan penjualan beras SPHP secara masif di seluruh tanah air dengan melibatkan seluruh stakeholder pemerintah, TNI, Polri, dan swasta,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).

Bahkan BULOG berkolaborasi Pentahelix dalam penyaluran beras SPHP dan Bantuan Pangan ke seluruh penjuru tanah air tanpa mengenal lelah demi membantu masyarakat secara langsung. 

Ia juga mengapresiasi tindak lanjut cepat yang dilakukan oleh Direktur Utama Perum BULOG beserta jajarannya atas hasil kunjungan Komisi IV DPR RI sebelumnya di Maluku Utara, dan berharap agar permasalahan yang sempat terjadi di wilayah tersebut tidak terulang kembali.

Selain itu, seiring dengan kebijakan Presiden Prabowo yang telah memerintahkan BULOG agar segera membangun 100 Gudang BULOG Baru di Kab/ Kota yang belum memiliki Gudang, Komisi IV DPR RI juga mendorong para Kepala Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia, termasuk Bali, agar dapat menyediakan dan menghibahkan lahan untuk pembangunan gudang baru dan infrastruktur pasca panen. 

Titiek Soeharto, menegaskan pentingnya dukungan Pemerintah Daerah dalam penyediaan lahan dengan mengatakan.

“Kami menghimbau para Bupati dan Walikota supaya mengalokasikan tanah khusus untuk dibuatkan gudang dan infrastruktur pasca panen. Ini bukan untuk BULOG tapi kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dukungan Pemerintah Daerah menjadi salah satu kunci bagi keberhasilan upaya penguatan sistem Cadangan Pangan Nasional.

Sementara itu, Direktur Utama Perum BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan bahwa pihaknya terus memperluas kapasitas dan jaringan gudang untuk memperkuat distribusi pangan nasional. 

Saat ini, sudah terdapat 34 lokasi di Tanah Air yang sedang dalam proses hibah lahan dari pemerintah daerah untuk pembangunan gudang BULOG, sementara beberapa daerah lainnya masih dalam tahap identifikasi lokasi strategis. 

“Langkah ini merupakan bagian dari dukungan Komisi IV DPR RI terhadap rencana pembangunan infrastruktur pasca panen BULOG di 100 Kab/ Kota yang belum memiliki Gudang BULOG di seluruh Indonesia, yang akan dibiayai melalui anggaran Pemerintah Pusat guna memperkuat sistem cadangan pangan nasional, ” ujar Rizal.

Di Provinsi Bali sendiri, direncanakan pembangunan gudang baru di Kabupaten Jembrana dengan kriteria lahan minimal tiga hektar dan akses strategis di dekat sentra pertanian agar efisiensi logistik dapat tercapai. 

Selain pembangunan gudang, BULOG juga berencana membangun fasilitas pengolahan beras premium di Kabupaten Jembrana, yaitu rice to rice processing plant yang mampu menghasilkan beras dengan kualitas lebih baik. 

Fasilitas ini akan menjadi bagian dari upaya modernisasi pengelolaan pangan nasional, dengan sistem pengolahan beras yang lebih higienis, efisien, dan bernilai tambah tinggi bagi konsumen.

Dalam kesempatan tersebut, Komisi IV DPR RI juga memberikan perhatian terhadap masa simpan beras di gudang BULOG. DPR menekankan agar penyimpanan beras tidak melebihi enam bulan untuk menjaga mutu dan kualitas beras yang disalurkan kepada masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Perum BULOG menegaskan komitmennya untuk memastikan rotasi atau turnover beras di gudang berjalan optimal.

Upaya ini dilakukan dengan memperluas penyaluran beras melalui berbagai program seperti SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), Bantuan Pangan, serta rencana penyaluran untuk kebutuhan natura ASN, TNI, dan Polri. 

Langkah tersebut sekaligus menjadi bagian dari strategi BULOG untuk menjaga agar stok beras tidak menumpuk terlalu lama di gudang dan kualitas tetap terjaga.

Perum BULOG juga menyampaikan bahwa hingga saat ini kapasitas gudang BULOG di Bali mencapai lebih dari 18 ribu ton dengan stok sekitar 13 ribu ton, yang menunjukkan kesiapan BULOG dalam mendukung program pemerintah menjaga ketahanan pangan di wilayah tersebut. 

Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BULOG diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur pangan sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

Kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara lembaga legislatif, Pemerintah Daerah, dan Perum BULOG dalam menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat. 

“BULOG berkomitmen untuk terus menjadi juru terdepan dalam pendistribusian logistik dari Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional melalui pengelolaan cadangan beras yang profesional, efektif, komprehensif dan berkualitas terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya.