foto ist 

 

KUALA LUMPUR – Menteri Perdagangan Budi Santoso mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan Naskah Perjanjian The Second Protocol to Amend the ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA Upgrade). 

Penyerahan naskah ini dilakukan oleh Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Abdul Aziz, selaku Ketua Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) kepada Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, dalam prosesi penyerahan ATIGA Upgrade, pada Minggu, (26/10) di Kuala Lumpur, Malaysia dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47.

Selain Indonesia, penyerahan naskah ini juga disaksikan oleh para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN. 

“Penyerahan resmi naskah perjanjian ini menandai komitmen bersama negara-negara ASEAN untuk membangun sistem perdagangan yang modern, inklusif, dan berkelanjutan, guna memperkuat integrasi ekonomi kawasan,” jelas Mendag Busan.

Naskah Perjanjian ATIGA Upgrade telah ditandatangani Mendag Busan di hari sebelumnya, Sabtu, (25/10/2025). Penandatanganan juga telah dilakukan oleh Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Sedangkan Kamboja dan Laos menandatangani secara ad referendum. 

Sementara itu, Myanmar dan Vietnam dijadwalkan melakukan penandatanganan pada November 2025. Setelah penandatanganan rampung, implementasi perjanjian ini dijadwalkan mulai berlaku 18 bulan setelahnya.

ATIGA Upgrade ini menjadi perjanjian perdagangan barang ASEAN yang lebih responsif terhadap dinamika ekonomi regional dan global. 

Peningkatan perjanjian ini juga memperkenalkan sejumlah elemen baru, antara lain ketentuan yang mendorong perdagangan berwawasan lingkungan;  penguatan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); peningkatan konektivitas rantai pasok; serta penyediaan mekanisme alternatif dalam penyelesaian sengketa. 

“Perjanjian ini mencerminkan keyakinan ASEAN untuk terus bergerak maju dan tetap relevan di tengah dinamika ekonomi global. Ini bukan sekadar pembaruan aturan, melainkan langkah untuk memperkuat pasar dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan serta pengembangan rantai pasok yang tangguh dan berdaya saing,” ujar Mendag Busan. 

Mendag Busan menambahkan, ASEAN kini mendorong perdagangan yang lebih terbuka, digital, dan berkelanjutan, dengan tujuan agar manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat dan pelaku usaha di seluruh kawasan.