
Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Tjoanda Laos menyambangi Dr (HC) Irwan Hidayat bersama staf Sido Muncul Jakarta untuk berbagi ide dan pengalaman panjang Sido Muncul selama ini bersinergi dengan beberapa pemerintah daerah (Pemda) yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. (foto ist)
JAKARTA – Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Tjoanda Laos menyambangi Direktur Sido Muncul Dr (HC) Irwan Hidayat di House of Jamu, Cipete Jakarta, Rabu (1/10/2025). Kunjungan itu untuk berbagi ide dan pengalaman panjang Sido Muncul selama ini bersinergi dengan beberapa pemerintah daerah (Pemda) yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Sherly membahas beberapa program yang dapat disinergikan dengan Sido Muncul, mulai dari kegiatan sosial, bisnis hingga mengangkat pariwisata Malut naik kelas ke level dunia.
“Puji Tuhan, semesta membawa saya bertemu langsung dengan Pak Irwan di kantornya yang keren di House of Jamu, Cipete Jakarta. Ada beberapa poin penting yang kita diskusikan dan jadikan kolaborasi antara Pemprov Malut dengan Sido Muncul, mulai dari operasi katarak gratis, pengembangan budidaya rempah-rempah karena Malut kaya hasil rempah sehingga mengangkat pariwisata Malut yang dibantu melalui promosi TVC dari Sido Muncul,” ujar Sherly kepada wartawan saat bertemu Bos Sido Muncul, Irwan Hidayat di Kantor Cipete, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Gubernur Sherly mengungkapkan dalam rangka HUT Provinsi Malut ke 26 Tahun pada 12 Oktober mendatang, Sido Muncul akan menggelar operasi katarak gratis bagi masyarakat Maluku Utara bekerjasama dengan Pemprov Malut dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).
“Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan pembiayaan berupa operasi katarak gratis untuk 250 mata yang akan digelar pada 10-11 Oktober 2025 di Sofifi, Ternate, Tidore dan sekitarnya,” ungkap Sherly.
Hal kedua yang dibahas, kata dia, adalah rencana pengembangan budidaya tanaman rempah, terutama cengkeh dan pala. Maluku Utara adalah salah satu daerah yang memiliki kekayaan rempah pala dan cengkeh sejak zaman kolonial sehingga kekayaan alam di wilayah ini menjadi rebutan setiap penjajah.
“Maluku Utara kaya akan rempah pala dan cengkeh, sementara Sido Muncul ahli dalam meracik rempah tradisional. Sehingga dengan kerja sama ini akan semakin mendapatkan added value dari penelitian tanaman rempah yang telah tersedia di pabrik Sido Muncul. Kami ingin ada kerja sama untuk mengoptimalkan potensi dari pala dan cengkerik ini baik dalam bentuk minuman, jamu atau produk turunan lainnya,” tuturnya.
Sherly lalu menyebut salah satu jenis minuman tradisional yang bisa digarap adalah minuman Sarabati. Minuman Sarabati yang ada di bumi Malut ini adalah jenis minuman para raja dan Sultan di Tidore yang sangat terkenal.
Sarabati adalah minuman yang terbuat dari ramuan jahe merah, kayu manis, daun pandan, dan gula merah. Minuman ini disajikan hangat dan memiliki rasa unik yang manis, asam, serta sedikit pedas dari jahe. Sarabati sangat populer untuk menghangatkan tubuh dan meningkatkan imunitas.
“Melalui racikan Sido Muncul, kami ingin minuman tradisional Sarabati tidak hanya dikenal di Maluku Utara saja. Tetapi juga populer dan disukai masyarakat Indonesia lainnya,” ujarnya.
Sherly berharap hotel-hotel Tentrem yang ada di Yogyakarta, Semarang, BSD Tangerang juga dapat mempromosikan makanan-makanan khas Maluku Utara.
Lebih lanjut Gubernur Sherly juga mengatakan pihaknya menggandeng swasta dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya, sumber daya alam hingga sport tourism yang memiliki multiplier effect bagi kesejahteraan rakyat.
Gubernur Sherly bersyukur semesta membantunya, seperti mengirim Dr (HC) Irwan Hidayat untuk menawarkan, membantu mempromosikan Maluku Utara dari sisi pariwisata dan keanekaragaman tanaman obat yang banyak tumbuh di provinsi baru hasil pemecahan Provinsi Maluku ini.
“Selama ini kita menjual cengkeh, pala dan rempah lainnya hanya sebagai komoditi jadi saja. Untuk itu kita membutuhkan Sido Muncul sebagai entitas bisnis yang bergerak di bidang industri farmasi dan jamu. Sehingga dengan kolaborasi ini komoditas rempah yang ada di Malut dapat menjadi supply chain bagi Sido Muncul. Termasuk menjadikan produk-produk turunan lainnya dari hilirisasi rempah-rempah ini,” jelasnya.
Gubernur Sherly mengaku tak meragukan kehandalan dan kepiawaian Irwan Hidayat dalam mempromosikan produk Sido Muncul, seperti Tolak Angin sehingga pasar konsumen semakin besar dan melebar mampu menembus dunia.
Sherly mengaku besutan Irwan Hidayat melalui iklan TVC atau Television Commercial Sido Muncul, dari produk-produk sukses seperti Tolak Angin dan Kuku Bima yang meng-eksplor dan mempromosikan destinasi pariwisata beberapa daerah terbukti berdampak dari sisi awareness, afirmasi, comfortable hingga kepuasan publik yang goal-nya adalah meningkatkan kunjungan wisatawan.
Saking antusiasmenya Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengundang Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Tjoanda Laos ke kantor Cipete, Jakarta, sampai-sampai Irwan sudah menyiapkan surat dukungan untuk baksos operasi gratis bagi 250 mata katarak bagi masyarakat Malut.
“Maka dari itu dengan kolaborasi ini, banyak makanan turun-temurun dari para leluhur kesultanan yang selama ini hanya dikonsumsikan di Maluku Utara. Tapi sekarang waktunya kita bawa secara nasional biar budaya yang sangat kaya dari Malut dapat diketahui secara nasional,” beber Gubernur Sherly.
Sedangkan untuk sektor pariwisata sendiri, kata dia, saat ini masih didominasi oleh wisatawan dari lokal.
“Potensi pariwisata di Malut banyak. Ada pantai, pulau, gunung berapi, tempat bersejarah, taman, monumen. Namun masih banyak pekerjaan rumah infrastruktur yang harus kita rapikan. Sehingga ke depan bisa didatangi dari wisatawan nasional maupun internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Irwan Hidayat menyatakan Maluku Utara merupakan salah satu daerah yang sangat potensial baik dalam hal pariwisata maupun rempahnya yang terkenal sejak bangsa kolonial memperebutkannya.
Karena itu selain rencana operasi katarak gratis, Sido Muncul juga berencana membantu mempromosikan menggali potensi rempah dan pariwisatanya melalui iklan TVC.
“Ya, kami ingin agar kekayaan rempah yang dimiliki oleh Maluku Utara bisa dioptimalkan secara bisnis maupun ekonominya sehingga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat,” jelas Irwan.
Selain itu, dari penuturan Gubernur Sherly, Maluku Utara sejatinya memiliki :wisata lokal yang belum tergarap dengan baik. Misalnya tradisi memberikan makan Dugong, destinasi wisata pantai, destinasi wisata air terjun, gunung dan sebagainya.
“Kami akan bantu promosikan wisata lokal yang masih belum banyak dikenal masyarakat, padahal keindahan alam Maluku Utara sangat luar biasa,” tegasnya.
Iklan TVC pariwisata tersebut rencananya akan digarap awal 2026, sehingga nantinya bisa diluncurkan pada bulan Mei, menjelang masa libur panjang pertengahan tahun.
Lebih lanjut Irwan mengungkapkan prasyarat Indonesia lebih cepat maju adalah jika pengelola negara memulainya dengan menggarap potensi ekonomi kota-kota kecil di setiap daerah.
“Ini menjadi salah satu solusi yang tepat. Sebab kota-kota di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota tentu memiliki potensi ekonomi yang luar biasa jika digarap lebih optimal,” terangnya.
Irwan sendiri mengaku tertarik membantu Pemprov Maluku Utara karena melihat pemimpinnya terutama sosok gubernurnya yang sangat cepat merespon, aktif berkomunikasi dengan semua elemen bangsa dan sangat inspiratif merealisasikan program kerjanya.
Karena itu selain rencana operasi katarak gratis, Sido Muncul juga berencana membantu mempromosikan menggali potensi rempah dan pariwisatanya melalui iklan TVC.
“Tidak sekadar melakukan peraturan ansich. Gubernur Maluku Utara ini menurut saya juga memperlakukan alam dengan baik. Selalu ada dukungan semesta sehingga semua bisa dipertanggungjawabkan. Jadi mumpung di Jakarta makanya saya undang berkunjung ke kantor Sido Muncul,” jelasnya.
Usai berbincang terkait program kerja sama, Irwan juga mengajak Gubernur Sherly untuk mencicipi kuliner ayam goreng (Yamgor) Bima.
Restoran milik Keluarga Irwan Hidayat yang mengangkat cita rasa masakan Indonesia dan saat sekarang lagi viral tersebut sejatinya adalah makanan favorit alumni Universitas Petra Surabaya ini.
“Saya sering pesan Yamgor Bima dari aplikasi gojek saat ada kunker ke Jakarta. Tapi belakangan sulit take away karena restoran Pak Irwan ini selalu penuh sesak akibat viral di medsos,” ungkap Shirley.
Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Tjoanda Laos mengaku cita rasa menu ayam goreng Bima beserta pecel sambal kacang pada topping masakan tersebut betul-betul nampol sehingga dia berani merekomendasikan publik untuk menjajal restoran milik keluarga Irwan Hidayat (foto ist)
Restoran Yamgor Bima, kata dia, dapat memberikan inspirasi kepada semua orang, bagaimana makanan tradisional bisa naik kelas dengan cita rasa yang berbeda dari yang ada, pas dengan lidah orang Indonesia dan makin bernilai saat dinikmati di restoran yang keren dan nyaman.
Saat dimintai komentarnya terkait cita rasa menu ayam goreng Bima beserta pecel sambal kacang pada topping masakan tersebut, Sherly langsung mengangkat dua jempol.
“Ayamnya enak dan empuk. Tekstur dagingnya betul-betul nampol pas dicolok dengan sambal yang pedas banget, lalu disiram dengan sayur asam semakin jos. Ditambah kudapan tahu goreng enak banget, sama tadi makan bawang putih dan bawang merah yang diracik. Itu rasanya enak banget. Makanannya enak, semuanya enak. Saya recomended deh,” ujar Gubernur Shirley.