
4 emas, 1 special award, dan meraih penghargaan prestisius best award, MISJ berjaya di IID 2025
JAKARTA – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswa-siswi Mentari Intercultural School Jakarta (MISJ). Seluruh tim yang mewakili sekolah berhasil menyabet medali emas pada ajang Indonesia Inventors Day (IID) 2025, kompetisi penemu internasional bergengsi yang digelar pada 11–14 September 2025 di SMESCO Indonesia, Jakarta.
IID 2025 diikuti oleh 486 tim dari 21 negara, termasuk Rusia, Tiongkok, Thailand, Hongkong, Polandia, Kroasia, Turkiye, dan Arab Saudi.
Di tengah persaingan ketat, para inovator muda MISJ tampil gemilang dengan empat proyek unggulan yang bukan hanya meraih emas, tetapi juga penghargaan internasional bergengsi lainnya.
Tim Pemenang Emas MISJ:
Vestagate
Proyek berbasis AI-IoT berupa kamera pemindai pekerja untuk memastikan kelengkapan alat pelindung diri (APD) guna mencegah kecelakaan konstruksi di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. Inovasi ini digagas oleh siswa kelas 7: Laurel Valerie Madika, Aleph Jeremiah Rambie, Tala Razzaq Nugroho, Erlangga Widyadhana, Aidan Maximilian Rivai, Mikhaella Aigiftama, dan William Son Hariyanto.
Selain emas, tim ini juga dianugerahi Special Award for Best Outstanding Innovation dari delegasi Thailand.
Growsure
Sistem AI-IoT untuk memantau pertumbuhan bayi secara real-time melalui tinggi dan berat badan, membantu deteksi dini stunting dan obesitas di Posyandu Sedap Malam, Kostrad, Jakarta Selatan. Dibuat oleh siswa kelas 9: Rania Aine Nadhira, Deyna Thahira Angkakusuman, Kayla Risthie Delivia, Deynis Khalisa Angkakusuman, Falisha Jasmine Maryam Lashirah Bey, Emia Amabelle Imanuela Tarigan, dan Nyimas Sydney Annisa.
Maggify
Aplikasi mobile berbasis AI dan IoT yang mengoptimalkan budidaya maggot untuk pengelolaan limbah rumah tangga secara berkelanjutan, diterapkan di Cipete, Jakarta Selatan. Dibuat oleh siswa kelas 10: Malizka Perdanakusuma, Defi Dewi Witoelar, Audrey Zelvanya Putri, Serafina Aleika Ahmad, Cattleya Farrah Amaya, Marchyie Aurelia Naftanel (SPH), dan Alexa Putri Satyawan (BSJ).
Sinuscan
Aplikasi mobile berbasis Automated Machine Learning untuk deteksi non-invasif penyakit sinusitis, diuji coba di RSUD Tangerang. Proyek ini digarap oleh siswa kelas 10: Daris Hanifta Teguh, Ennoia Aidan Prarthana Pangganjar (BSJ), Habilla Zaira Madjid, dan Bama Zahir Nugroho.
Tim ini juga meraih penghargaan tertinggi Most Promising Future Solution Award, menjadikannya salah satu inovasi paling berpotensi di masa depan.
Dukungan Penuh dari Sekolah
Kepala Sekolah MISJ, Aluysius Songky Widya Ananta, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian luar biasa para siswa.
Ia menegaskan bahwa, “Sekolah selalu berkomitmen untuk memberikan ruang, dukungan, dan fasilitas terbaik agar setiap siswa mampu mengembangkan kreativitas sekaligus menjawab tantangan dunia nyata,” ujarnya.
Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran para guru pembimbing, yakni Andreas Junaedi Raja Gukguk, Alib Budiyanto, dan Maria Innocentia Devina Putri, yang senantiasa mendorong para siswa untuk melampaui batas kemampuan mereka.
Dengan arahan, pendampingan, dan dedikasi tinggi, para guru memastikan setiap ide dapat berkembang menjadi inovasi nyata yang berdampak.
Kebanggaan Indonesia
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata kualitas pendidikan, kreativitas, dan daya saing generasi muda Indonesia di kancah global.
MISJ menegaskan komitmennya dalam mendorong siswa untuk tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga berkontribusi pada solusi nyata bagi masalah sosial, kesehatan, dan lingkungan.
Prestasi internasional ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak siswa Indonesia untuk berani berinovasi dan membawa harum nama bangsa di panggung dunia.