
Kegiatan Global Alumni Gathering University of Birmingham ini menjadi ajang silaturahmi lintas generasi sekaligus forum reflektif bagi para alumni untuk memperkuat kontribusi mereka dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam menciptakan masyarakat digital yang inklusif, adaptif dan beradab. (foto ist)
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengajak para alumni University of Birmingham untuk menjadi pelopor dalam menghadapi disrupsi digital secara bijak.
Dalam era yang ditandai oleh percepatan teknologi dan perubahan sosial yang masif, Menko PMK menilai peran alumni perguruan tinggi internasional sangat strategis sebagai agen perubahan dan pembawa nilai-nilai kebijaksanaan.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci dalam agenda Global Alumni Gathering University of Birmingham yang berlangsung di Paragon Community Hub, Jakarta Selatan, pada Minggu (25/5/2025).
“Perguruan tinggi punya kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan pendidikan, bukan hanya soal hard skill atau knowledge, tapi yang lebih penting adalah cara kita belajar memahami hal-hal baru, menghadapi perubahan-perubahan besar global,” ujar Menko PMK.
Menko PMK menegaskan bahwa dalam dunia yang bergerak cepat ini, manusia tidak cukup hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga dituntut untuk memiliki kepekaan dalam menyikapi perubahan.
Terlebih di tengah disrupsi teknologi yang kian memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan sosial dan cara berpikir masyarakat.
“Satu hal yang membuat cukup gelisah adalah betapa disrupsi teknologi sangat berpengaruh terhadap institusi-institusi sosial. Kita bisa duduk bersama, tetapi masing-masing sibuk berkomunikasi dengan orang yang jauh disana,” ujarnya.
Menko Pratikno juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi secara produktif dan beretika. Dalam pandangannya, alumni University of Birmingham yang telah mendapatkan bekal pendidikan global memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi contoh dalam menggunakan teknologi secara cerdas, bijak, dan manusiawi.
“Mari manfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Mari gunakan dengan bijak, dengan kesadaran penuh akan tujuan besar yang ingin kita capai,” tegasnya.
Lebih lanjut, Menko PMK turut mendorong agar para alumni turut berperan dalam membentuk ekosistem sosial yang resilien dan progresif, yang mampu menghadapi tantangan masa depan dengan kesiapan dan ketangguhan.
“Kita harus paham tantangan dan kebutuhan masa depan, karena yang berhasil adalah mereka yang selalu update menghadapi disrupsi yang ada,” pungkasnya.